MAKANAN TRADISIONAL DI KABUPATEN CIAMIS

Aam Masduki

Abstract


Abstrak

             Makanan merupakan kebutuhan yang esensial bagi manusia. Keberadaan makanan  tersebut dibutuhkan sebagai sumber energi dan zat tertentu untuk mengatur proses metabolisme. Eksistensi makanan dalam kehidupan masyarakat tidak terbatas hanya untuk memenuhi kepentingan tersebut. Ada nilai sosial atau makna lainnya yang tersirat di balik rasa, warna, dan bentuk suatu makanan. Wujud akhir dari proses tersebut adalah terciptanya jenis dan bentuk makanan berikut peruntukannya, seperti makanan untuk upacara adat atau kenduri, makanan untuk persembahan kepada entitas supranatural, dan makanan dibuat pada saat-saat tertentu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendokumentasikan jenis-jenis makanan yang ada di kabupaten Ciamis. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskripsi dengan pendekatan kualitatif  melalui pengumpulan data berupa wawancara dan pengamatan. Respon kebudayaan terhadap kebutuhan dasar berupa makan akan beragam, mengingat beranekanya kebudayaan yang dimiliki manusia. Tidaklah heran jika budaya masyarakat Indonesia di seputar makan pun akan berbeda antara suku bangsa yang satu dan lainnya. Perbedaan pun terjadi pada suku bangsa yang sama, namun menempati lingkungan alam, lingkungan sosial,  dan lingkungan transenden yang berlainan. Dengan demikian perihal makan ini ada di bawah kendali kebudayaan. Beberapa respon kebudayaan di seputar kebutuhan dasar berupa makan di antaranya perilaku makan, cara mendapatkan, mengolah dan  membuat makanan, dan makanan sendiri sebagai hasil dari proses. 

 

Abstract

Food is an essential need to human being. It serves energy resources for our body as well as social values reflecting in many kinds of food for different kind of events and situations. This is a cultural respond to the need for food. Every ethnic groups in Indonesia has their own eating habit. It is interesting to know that natural and social environments can affect the habit, even in the same ethnic group. Therefore, culture controls food. It is reflected in eating behaviour, how to get and process food, and the food itself.


Keywords


makanan, khas, Ciamis, food, specialty, Ciamis.

Full Text:

PDF

References


Adimihardja, Kusnaka. 2005. Makanan dalam Khasanah Budaya: Relasi Kausal Antara Makanan dan Nilai Budaya Masyarakat Sunda di Jawa Barat.

Andayani, Ria. Dkk. 2005. Ragam Makanan Tradisional Cirebo. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Andayani, Ria. Dkk. 2005. Makanan Khas Ramadhan di Kabupaten Ciamis. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tardisional Bandung.

Rostyati, Ani. Dkk. 1995. Sistem Ekonomi Pengrajian Rangginang di Kabupaten Bandung. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tardisional Bandung.

Wawancara dengan Bapak Endut, pengrajin makanan Galendo tanggal 20 Juni 2011.

Wawancara dengan Ibu Ening Herminah, pengrajin makanan khas Ciamis tanggal 21Juni 2011.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i2.142

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License