STRATEGI KOLABORASI DALAM SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL DI KABUPATEN SUBANG

Irvan Setiawan

Abstract


Abstrak
Kesenian tradisional memegang peranan dalam pencirian dan menjadi kekhasan suatu daerah. Bagi wilayah administratif yang menjadi cikal bakal suatu kesenian daerah tentu saja tidak sulit untuk menyebut istilah kesenian khas dan menjadi milik daerah tersebut. Lain halnya dengan wilayah administratif yang tidak memiliki kesenian daerah sehingga akan berusaha menciptakan sebuah kesenian untuk dijadikan sebagai kesenian khas bagi daerahnya. Beruntunglah bagi Kabupaten Subang yang menjadi cikal bakal beberapa kesenian yang terlahir dan besar di daerahnya. Tidak hanya sampai disitu, Pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional tampak serius dilakukan. Hal tersebut terlihat dari papan nama berbagai kesenian (tradisional) di beberapa ruas jalan dalam wilayah Kabupaten Subang. Seiring berjalannya waktu tampak jelas terlihat adanya perubahan dalam pernak pernik atau tahapan pertunjukan pada beberapa seni pertunjukan tradisional. Kondisi tersebut pada akhirnya mengundang keingintahuan mengenai strategi kolaborasi apa yang membuat seni pertunjukan tradisional masih tetap diminati masyarakat Subang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang didukung dengan data lintas waktu baik dari sumber sekunder maupun dari pernyataan informan mengenai seni pertunjukan tradisional di Kabupaten Subang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kolaborasi yang dilakukan meliputi kolaborasi lintas waktu dan lintas ruang yang masih dibatasi oleh seperangkat aturan agar kolaborasi tidak melenceng dari identitas ketradisionalannya.

Abstract
Traditional arts play a role in the characterization of a region. The Regency of Subang became the pioneer for inventing and creating some traditional arts. They were born and grew in the area, and their preservation and development are seriously taken into consideration. It is evident that some changes occurred over time, for example in the accessories or phase of performances at several traditional performing arts. This
Naskah Diterima: 28 Februari 2013
Naskah Disetujui: 2 April 2013
condition makes the author curious about the strategy of collaboration that makes the people of Subang interested in traditional performing art. The author conducted descriptive analytical method supported by cross-time data either from primary or secondary sources. The result shows that the strategy of collaboration across time and space in traditional performing

Keywords


Strategi kolaborasi, pertunjukan tradisional, collaboration strategy, traditional performing art.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR SUMBER

Ayawaila, Gerson R. 2009. ―Merepresentasikan Seni Pertunjukan Tradisi melalui Pendekatan Etnodokumenter‖, dalam Dewa Ruci Vol. 6 No. 1 Desember 2009. Jazuli, M.. 2001. ―Kritik Seni Pertunjukan (Critic of The Performing Art)‖, dalam Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol.2 No.2/Mei-Agustus 2001 Kusmayati, A.M. Hermien, 2006. ―Aspek Etika dalam Bingkai Seni Pertunjukan‖, dalam pidato pengukuhan Guru Besar pada Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 25 Maret 2006. Sany, Yudhanty Parama. 2009.

―Topeng dan Pertunjukannya dalam Upacara Adat Mapag Sri: Ikon Masyarakat Desa Pangkalan, Kabupaten Cirebon‖. Skripsi, Depok: FISIP Jurusan Antropologi Universitas Indonesia. Sedyawati, Edi. 1992. ―Sistem Kesenian Nasional Indonesia: Sebuah Renungan‖. dalam Pidato Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia. Shahab, Yasmine Z. 2004. ―Seni sebagai Ekspresi Eksistensi Tantangan Kebijakan Multikulturalisme‖. dalam Antropologi Indonesia 75, 2004 Soemardjo, Jakob. 2002. ―Tafsir Kosmologi Topeng Cirebon‖, dalam Pergelaran Topeng Cirebon. Bandung: Produksi Studio Tari Jurusan Tari STSI Bandung. ______, 2004. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: STSI Press. Sudjana K. 1974. ―Banjet‖, dalam Buletin Kebudayaan Jawa Barat. Bandung: Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Propinsi Nasional Jawa Barat. Widaryanto, F. X. tt. Mitos, Seni, dan Kehidupan (Sebuah Pengantar). Makalah. Yoeti, O.A. 1985. Melestarikan Seni Budaya yang Nyaris Punah. Bandung: Depdikbud.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v5i2.146

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License