PEMUJAAN LELUHUR DI KEPULAUAN MALUKU TENGGARA: JEJAK BUDAYA MATERI DAN PERANNYA BAGI STUDI ARKEOLOGI KAWASAN

Marlon NR Ririmasse

Abstract


Abstrak

Pemujaan leluhur adalah salah satu aspek penting dalam konstruksi sosial masyarakat masa lalu di Kepulauan Maluku Tenggara. Model kepercayaan tradisional ini berlangsung setidaknya hingga pergantian abad ke-20 menyusul introduksi agama modern di wilayah ini. Praktek pemujaan leluhur juga dimanifestasi secara materi dalam ragam produk budaya masa lalu di Kepulauan Maluku Tenggara. Tulisan ini mencoba untuk meninjau kembali aktivitas pemujaan leluhur masa lalu dalam kawasan dan secara khusus berusaha mengamati bentuk-bentuk representasi material atas aktivitas khas ini. Diskusi atas peran tema spesifik ini dalam studi arkeologi akan dihadirkan untuk melengkapi opsi tema penelitian yang sejalan dengan karakter Kepulauan Maluku Tenggara. Observasi lapangan dan studi pustaka dipilih sebagai pendekatan dalam kajian ini. Hasil penelitian menemukan bahwa pemujaan leluhur dipraktekkan secara luas pada masa lalu di Kepulauan Maluku Tenggara. Wahana pemujaan umumnya ditampilkan dalam bentuk patung dengan ciri beragam antarsatu komunitas dengan komunitas lainnya serta berasosiasi dengan rencana ruang tradisional. Akhirnya, pengetahuan spesifik terkait religi masa lalu ini dapat menjadi wahana untuk memperkaya kedalaman kajian arkeologi dan sejarah budaya dalam kawasan.

 

Abstract

Ancestor worship is one of the important aspects in social construction of past society in Southeast Maluku Islands. This traditional model of beliefs lasted, at least, up to the change of 20th century following the introduction of modern religions in the region. It is manifested materially in various products of past culture. The purpose of this research is to review past ancestor-worship activities in the region and, specifically, try to observe forms of material representations of this unique activity. The author presents discussion on the role of this specific theme in archaeological study in line with characteristics of the Southeast Maluku Islands. Field observation and bibliographical study are chosen for this study. The author finds that ancestor worship was practiced vastly in Southeast Maluku Islands in the form of statues that had various characteristics from one community to another, and it was associated with the traditional space design. It is hoped that this research would become a way to enrich the depth of archaeological study and culture history in a region.


Keywords


pemujaan leluhur, budaya materi, Kepulauan Maluku Tenggara, ancestor worship, material culture, Southeast Maluku Islands.

Full Text:

PDF

References


Bell.C 1992. Ritual Theory, Ritual Practice. Oxford: Oxford University Press.

Carpenter, Mary Yeo. 1996. Familism and Ancestor Veneration: A Look at Chinese Funeral Rites. Missiology 24.

Coe, K. 2003. The Ancestress Hypothesis: Visual Art as Adaptation. New Jersey: Rutgers University Press.

Connerton, Paul.1989. How Societies Remember. Cambridge: Cambridge Univer-sity Press.

De Marrais, E. et. al. 1996. Ideology, Materialization, and Power Strategies. Current Anthropology Vol. 37. No. 1. Chicago: University of Chicago Press. pp. 15-31.

Dhavamony, M. 1995 . Fenomenologi Agama. Yogya-karta: Kanisius.

Dillehay, T.D. 1990. Mapuche ceremonial landscape, social recruitment, and resource rights. World Archaeology. Vol. 22.No 2. Pp 223-241.

Hastrof, C.A. 2003. Community with the ancestors: Ceremony and social memory in the middle formative at Chiripa Bolivia. Journal of Anthropolo-gical Archaeology (22).4: 305-332.

Kusumawati, Ayu. Tanpa tahun. Aspek Religi Megalitik Doromanto dan So Langgodu, kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, NTB.

David L. Sills (ed.). 1968. International Encyclopedia of Social Sciences. New York: Macmillan and Free Press , vol. 13: 520-526.

Mahmud, Irfan. 2008. Austronesian Cultural Traditions among the Toraja Tribe. Austronesian in Sulawesi. Simanjuntak, Truman (Ed.). Yogyakarta: Galang Press.

Radin, Paul. 1957. Primitive Religion: It’s Nature and Origin. Dover: Dover Publications.

Ririmasse, M. 2008. Visualisasi tema perahu dalam rekayasa situs arkeologi di Maluku. Dalam Naditira Widya Volume 2 No. 1. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.

----------------. 2007. Ruang Sebagai Wahana Makna: Aspek Simbolik dalam Rekayasa Pemukiman Kuna di Maluku. Kapata Arkeologi Vol. 3 No. 6. Ambon: Balai Arkeologi Ambon.

----------------. 2010. Arkeologi Pulau-Pulau Terdepan di Maluku: Sebuah Tinjauan Awal. Kapata Arkeologi Vol. 6 No. 10. Ambon: Balai Arkeologi Ambon.

----------------. 2011. Laut untuk Semua: Materialisasi Budaya Bahari di Kepulauan Maluku Tenggara. Makalah disajikan dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi 2011. Banjarmasin.

----------------. Tanpa tahun. Koleksi Budaya Bendawi Maluku Tenggara di Museum Etnologi Nasional Leiden (dalam persiapan).

Sonjaya, Jajang. 2008. Melacak Batu, Menguak Mitos.

Wiradnyana, Ketut. 2011. Prasejarah Sumatera Bagian Utara: Kontribusinya pada Kebudayaan Kini. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i3.153

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License