ARSITEKTUR TRADISIONAL DI KASEPUHAN SINAR RESMI KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT

Nandang Rusnandar

Abstract


Abstrak

Ketertarikan pada penelitian ini didasarkan pada adanya kesinambungan bentuk arsitektur tradisional  di Tatar Sunda yang memiliki kesamaan dalam  segi arsitektural, namun memiliki ciri-ciri mandiri yang disesuaikan dengan tata aturan dan adat istiadat setempat. Kampung Kasepuhan Sinar Resmi, merupakan salah satu kampung adat di wilayah Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi. Salah satu karya yang dihasilkan oleh komunitas ini  adalah bentuk arsitektur yang merupakan cerminan kuat dari latarbelakang budaya yang melingkupinya. Simbol-simbol yang mengandung tata nilai menjadi acuan mereka dalam bergerak hidup, sehingga nilai-nilai itulah yang dapat mempertahankan keutuhan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan mendalam tentang arsitektur serta mengungkap simbol dan nilai  filosofis masyarakatnya. Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung dan wawancara. Arsitektur, merupakan buah karya yang tak lepas dari simbol dan nilai yang melekat pada masyarakat pendukungnya, sehingga tata cara pembangunan tidak ditinggalkan walaupun perubahan terus melanda. Keteguhan dalam mempertahankan adat ini menjadi ciri mandiri dalam menghasilkan bentuk arsitektur yang ada di Sinar Resmi.

 

Abstract

The interest in this research based on the relations between traditional architecture in Sudanese which have similarity in the shape of architecture, but they have a specific character adapted with the custom rules that they lived.  Kasepuhan Sinar Resmi village is one of the traditional village in Cisolok sub-district, Sukabumi district.  One of the works that they have made is the shape of architecture, it symbolize strong Sudanese character. The symbol which have values become a reference in facing their life, so that the values that can maintain the integrity of the architecture.  The purposes of this research is to get the full picture and the depth of the architecture as well as revealing the symbol and the value of the philosophical community.  The method of this research is qualitative, with direct observation and interview as a technique in collecting the data.  Architecture as a masterpiece cannot separated from symbol and values in the society, so the procedures are not left even the changes continue to plague. Firmness in maintaining this custom became self-sufficient in generating characteristic architecture of Sinar Resmi village.


Keywords


arsitektur, adat istiadat, nilai-nilai, architecture, customs, values.

Full Text:

PDF

References


Adimihardja, Kusnaka et al. 1981. Tipe Rumah Tradisional Khas Sunda Jawa Barat. Kanwil Direktorat Jenderal Pariwisata Jawa Barat.

Atja, dan Saleh Danasasamita. 1981. Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian. Proyek Pengembangan Permusiuman Jawa Barat. Bandung.

Belgawan, Ismet dan Nandang Rusnandar. (ed.). 2011. Arsitektur Rumah dan Permukiman Tradisional di Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Egenter, Nold. 1991. “Architectual Anthropology : Why do wee need a General Framework?” Second International Conference of the International Association for the Study of Traditional Environments, University of California. Berkeley. Oct. 4-7.

Koentjaraningrat. 1981. Kebudayaan, Mentalisme dan Pemba-ngunan. Jakarta. Gramedia.

Oliver, Paul. 1987. Dwelling-The Houses Across the World. Phaidon Press Limited.Oxford.

_____. 1997. Encyhclopedia of Vernacular Architec-ture of The World, Cambridge University Press, Vol. 1, United Kingdom.

Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rapoport, A. 1990. “Defining Vernacular Design” dalam Turan, M. (ed) Vernacular Architecture- Paradigms of Environmental Response, Averbury, Gower Publishing Company, Ltd., London.

Rusnandar, Nandang 2010. Arsitektur Rumah Adat Tradisional Kampung Naga. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

_____. 2003. Saung Ranggon Sebuah Karya Arsitek Tradisional. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Suganda, Her . 2006. Kampung Naga Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat.

Suhamihardja, Suhandi A., Yugo Sariyun. 1991/1992. Kesenian, Arsitektur Rumah dan Upacara Adat Kampung Naga, Jawa Barat. Jakarta: Proyek Pembinaan Media Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan, Depdikbud.

Sumintardja, Djauhari. 1978. Kompedium Sejarah Arsitektur. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Jl. Tamansari Bandung.

Turan, M. 1990. “Vernacular Design and Environmentas Wisdom” dalam Turan, M. (ed.) Vernacular Architecture-Paradigms of Environmental Response. Averbury, Gower Publishing Company, Ltd., London.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/ptj.v6i3.172

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License