PANDANGAN ORIENTALIS TERHADAP IDENTITAS DAN ISU POLITIK TOKOH PEREMPUAN DALAM PUTRI CINA

R. Myrna Nur Sakinah

Abstract


Abstrak

Penelitian ini membahas dua permasalahan tentang pandangan orientalis terhadap identitas dan isu politik yang terdapat pada novel Putri Cina karya Sindhunata. Karya ini memiliki kekuatan dalam mengungkap identitas dan isu politik. Hal ini dipengaruhi oleh tradisi dan posisi Putri Cina di tengah masyarakat Jawa dan Cina.  Penelitian ini berfokus pada kajian Postkolonial yang dikemukakan oleh Edward Said (1978). Hubungan kisah traumatik menjadi perempuan yang sama-sama mengalami kepedihan ini dianggap sebagai cara untuk memahami hal yang tidak dikenal dan dapat dikatakan sebagai sebuah proyeksi psikologis terhadap dunia eksternal. Dalam pendekatan ini peneliti akan menggunakan penelitian pendekatan kritik secara objektif. Itu berarti bahwa peneliti akan menekankan struktur karya sastra dalam pengembangan dunia pengarang, publik pembaca, dan situasi zaman yang melahirkan karya sastra tersebut. Dari hasil analisis ditemukan penilaian orientalis yang diperankan oleh tokoh perempuan pada novel Putri Cina karya Shindunata ini direpresentasikan dalam eksistensinya di tengah masyarakat Jawa dan Cina sebagai tokoh perempuan yang mencitrakan identitasnya dengan citra perempuan secara fisik, perilaku, psikis, dan sosial.  

 

Abstract

Two subjects in this research were about the orientalist view of identity and political issue in Putri Cina novel of Sindhunata.  The power of this work was on revealing the identity and political issues, influenced by the hierarchy position of Chinese princess in the middle of Javanese and Chinese society.  This research focused on Postcolonial discussion by Edward Said (1978).  The traumatic relationship being the tragic women was considered as a way in understanding the unknown and can be said as a psychology reflection toward the external world.  The writer implemented critical approach objectively, means that the writer concerned on the structure of literary work in developing the world of authority, reader, and the situation of particular era.  The result found that the orientalist judgment of a woman character in Putri Cina of Shindunata represented her existences in the middle of Javanese and Chinese society as a woman who identified herself physically, attitude, and social.


Keywords


ras, eksistensi, identitas, dan orientalis, race, existence, identity, and orientalist.

Full Text:

PDF

References


Barthes, Roland. 2007. Membedah Mitos-mitos Budaya Massa. Yogyakarta: Jalasutra.

Bhabha, Homi. K..1994. The Location of Culture. London: Routledge Classic.

Hall, Stuart. 1996. Introduction: Who Needs ‘Identity’? dalam Stuart Hall dan Paul Du Gay, (eds),Question of Cultural Identity. London: Sage Publication.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Meij, Lim Sing. 2009. Ruang Sosial Baru Perempuan Tionghoa Sebuah Kajian Pascakolonial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Nazir. 1988. Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia.

Ratna, Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna. Prof. Dr. Nyoman Kutha. 2004. Sastra dan Cultural Studies. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ruthorford, Jonathan. 1990. Identity:Community,Culture, Difference. London: Lawrence and Wishart.

Sarup, Madan. 1996. Identity, Culture and The Postmodern World. Athens: The University of Georgia Press.

Said, Edward. 1978. Orientalism. London: Penguin.

Selden, Raman., Peter, W. dan Sindhunata. 2007. Putri Cina. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Strinati, Dominic. 2004. Popular Culture. Yogyakarta: Bentang.

Wellek, Rene. Warren, Austin. 1956. Theory of Literature. New York: A Harvest Book.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/ptj.v6i2.195

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License