PESANTREN CIPASUNG DI BAWAH KEPEMIMPINAN K.H. RUHIAT (STUDI KETERLIBATAN KIAI DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN)
Abstract
Abstrak
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam secara tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, pondok pesantren tradisional berubah menjadi pondok pesantren modern dengan tidak meninggalkan agama sebagai pijakan. Perkembangan ini sudah mulai tampak sejak awal abad ke-20, dengan berdirinya pesantren-pesantren modern dan atau berubahnya pesantren tradisional menjadi pesantren modern. Pesantren tersebut mengalami pergeseran orientasi, dengan tidak hanya mengajarkan masalah uhkrowi (keagamaan/akhirat) semata tetapi juga masalah keduniawian. Hal ini tercermin dari penyesuaian-penyesuaian yang telah pesantren lakukan dalam menghadapi zaman yang semakin maju, salah satu pesantren tradisional yang berkembang menjadi pesantren modern adalah Pesantren Cipasung Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap sejarah perkembangan Pesantren Cipasung Singaparna. Fokus bahasan mendeskripsikan secara historis tentang gerak perjalanan Pesantren Cipasung mulai dari masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan, dan kiprah pesantren di Nahdlatul Ulama (NU). Penulisan sejarah Pesantren Cipasung Singaparna dilakukan dengan menggunakan metode sejarah, yaitu: heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Pondok pesantren sekarang ini tidak hanya mengajarkan ilmu keagamaan, tetapi ilmu pengetahuan dan masalah keduniawian. Oleh karena itu, pondok Pesantren Cipasung Singaparna mempunyai tiga peranan penting, yaitu: sebagai lembaga pendidikan Islam, pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan masyarakat.
Abstract
Muslim boarding school (pesantren) is an educational institution and study of Islamic which develop in the middle of the society in the traditional ways. Along with the developing of the era, traditional Muslim boarding school also become modern but still keep the religion values. This era can be seen in the 20th century, the appearance of modern Muslim boarding school or the changes of traditional Muslim’s boarding school into modern one. Thus boarding school got the displacement of orientation because they are not only teaching about ukhrowi (religiousness/the hereafter) but also about worldliness. It is because they need to adjust the period that they live right now. One of the Muslim’s Boarding schools that has changed is Pesantren Cipasung Singaparna, Tasikmalaya Regency. The objective of this research is to reveal the history of Pesantren Cipasung Singaparna since the Dutch and Japanese colonialism, the era of Indonesian independence, until in the pace of NadhlatulUlama (NU) as the biggest Muslims organization in Indonesia. The method that the writer used is historical method, which contains; heuristic, criticism, interpretation, and historiography. Muslim boarding schools in this era are not only taught about religiousness or the hereafter but also teach about worldliness or scientific knowledge. That is why Pesantren Cipasung Singaparna have three important roles; the institution of Islamic Study, the developing of human resources, and the developing of the society.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Adeng, et al. 1999/2000. Perlawanan Santri Pesantren Sukamanah terhadap Facisme Jepang dan Dampaknya terhadap Masyarakat Sekitarnya. Jakarta: Proyek IDSN.
Attarmizi, M. Yajid Kalam, K.H. Moh. Ilyas Ruhiat, 1999. Ajengan Santun dari Cipasung. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bunyamin, A.E., 1995. Lintasan Sejarah Nahdlatul Ulama di Tasikmalaya. Stensilan.
Danoemihardja, Syarif Hidayat. 1970. Riwayat Perjuangan Kiai Haji Zainal Mustafa, t.t.
Dhofier, Zamakhayari. 1983. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES.
E. Shabirin, Nadj. 1990. “Pesantren Cipasung Berkembang Seiring Semangat Zaman”, dalam Pesantren No. 1/Vol.VII/1990.
Ekadjati, Edi et al., 1981/1982. Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Jawa Barat. Jakarta: Proyek IDKD.
Ensiklopedia Islam. 1994. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Haedari, H.Amin, 2007. Transformasi Pesantren, Jakarta: Media Nusantara.
Kurasawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol: Studi tentang Perubahan sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945. Jakarta: Gramedia Widisarana.
Lebra, Joyce C. 1988. Tentara Gemblengan Jepang, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Marlina, Itjeu. 1991. Peranan Santri Pesantren Sukamanah terhadap Jepang Februari 1944. Bandung: Fasa UNPAD.
Poesponegoro, Marwati Djoened. 1992. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV. Jakarta: Balai Pustaka.
Ricklefs, M.C. 1991. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sagimun MD. 1985. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Facisme Jepang. Jakarta: Inti Idayu Press.
Yacub, H.M. 1984. Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung: Angkasa.
Internet
http://ariffakhru.blogspot.com/2012/05/pengertian-pondok-pesantren.html diakses tanggal 19 Mei 2014 pukul 12.30 WIB.
http://3.bp.blogspot.com/-N-vPYreaPJE/ Uznix8NDUCI/AAAAAAAAAUk/mHT3f59K6M0/s1600/DSCF2028.JPG, diakses tanggal 16 Juli 2014 pukul 13.30 WIB.
http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/ hs464.snc4/50277_52006314239_1144688_n.jpg, diakses tanggal 16 Juli 2014 pukul 13.30 WIB.
Wawancara
Nama : K.H. Moh. Ilyas Ruhiat
Umur : 79 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pemimpin Pondok Pesantren Cipasung Tahun 2000
Alamat : -
Nama : K.H. Dudung Abdul Halim, M.A.
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2000.
Alamat : Pesantren Cipasung
Nama : K.H. A. Bunyamin Ruhiat
Umur : 58 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Dosen/Kepsek SMU Islam Cipasung Tahun 2000
Alamat : Pesantren Cipasung
Nama : Abah Anda
Umur : 72 Tahun
Pendidikan : -
Pekerjaan : Petani
Alamat : Singaparna Tasikmalaya
DOI: http://dx.doi.org/10.30959/ptj.v6i2.198
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Patanjala Indexed by :
ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.