PASAR TRADISIONAL: STUDI KASUS PASAR WISATA 46 DAN PASAR WISATA CIBIRU, KELURAHAN CIPADUNG, KECAMATAN CIBIRU

Ali Gufron

Abstract


Abstrak

Di Kelurahan Cipadung ada dua pasar tradisional, yaitu Pasar Wisata 46 dan Pasar Wisata Cibiru. Pasar Wisata Cibiru didirikan untuk menampung para pedagang Pasar Wisata 46. Namun, yang menarik adalah para pedagang Pasar Wisata 46 sebagian besar enggan beralih ke Pasar Wisata Cibiru, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan pokok masalah mengapa mereka sebagian besar tetap berjualan di Pasar Wisata 46. Padahal, secara fisik bangunan Pasar Wisata Cibiru lebih permanen, lebih bersih, dan fasilitasnya lebih lengkap daripada Pasar Wisata 46. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Adapun teknik yang digunakan untuk menjaring data dan informasi adalah wawancara dan observasi. Hasilnya ada beberapa faktor yang membuat sebagian besar para pedagang Pasar Wisata 46 enggan pindah ke Pasar Wisata Cibiru, yaitu: lokasi pasar dinilai kurang strategis, kios relatif kecil, biaya sewa relatif mahal, retribusi juga relatif mahal, status pedagang termasuk dalam kategori sektor informal, dan sebagian pedagang menganggap bahwa berjualan di Pasar Wisata 46 hanya merupakan pekerjaan sambilan dan atau sebagai uji coba untuk merintis usaha baru. 

 

Abstract

In Cipadung regency established two traditional markets. There are Pasar Wisata 46 and Pasar Wisata Cibiru.  The reason of building up Pasar Wisata Cibiru is to intercept seller from Pasar Wisata 46.  The interesting one is most of the seller in Pasar Wisata 46 unwilling to move to Pasar Wisata Cibiru, so it needs to do a research to find out the reason behind it.Whereas, the building material and other facilities better than the Pasar Wisata 46.  The method used in this research is qualitative method.  The technique in collecting the data and other information are interview and observation.  The result, why they won’t move to Pasar Wisata Cibiru is because of the location seem not in the strategic area, the size of the kiosk is too small, the rent and retributions payment is more expensive, the status of the seller is in the informal category and they feel what that they sell in Pasar Wisata 46 only part-time activity or as a trial.


Keywords


pasar tradisional, pedagang kaki lima, sektor informal, the traditional market, informal seller, informal sector.

Full Text:

PDF

References


Jurnal, Makalah, Laporan Penelitian, Skripsi, dan Tesis

Widjajanti, Retno. 2009. "Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial di Pusat Kota, Studi Kasus: Simpang Lima Semarang", dalam Jurnal Teknik Vol. 30 No 3. Tahun 2009 Universitas Diponegoro.

Putra, Wicak Hardhika. 2010. Keberadaan dan Perkembangan Pasar Kaget Rawajati Jakarta. Tesis, Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Semarang.

Buku

Ginanjar, Nugraha Jiwapraja. 1980. Masalah Ekonomi Mikro. Jakarta: Acro.

Sadilah, Emiliana, Christiyati Aliani, Ismi Herawati, Moertipto, dan Sukali. 2011. Eksistensi Pasar Tradisional: Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sumintarsih, Taryati, Suyani, Dubar Adiyanto, dan Sujarno. 2011.

Eksistensi Pasar Tradisional: Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur, Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Internet

Wawan. 2012. “Rumor di balik Pasar Wisata Cibiru Bermartabat”, diakses dari http://maklumat-independen. com/daerah/jawa/871-rumor-dibalik-pasar-wisata-cibiru-bermartabat.html, tanggal 8 Januari 2014, pukul 13.30 WIB.

“Warga Bangun Pasar Tradisional Cibiru”, diakses dari http://antara2titik.com/ warga-bangun-pasar-tradional-cibiru/, tanggal 9 Januari 2014, pukul 12.45 WIB.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/ptj.v6i2.199

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License