MITOS DAN NILAI DALAM CERITA RAKYAT MASYARAKAT LAMPUNG

Tjetjep Rosmana

Abstract


Abstrak

Untuk mengungkapkan nilai-nilai luhur, sesungguhnya terdapat di dalam cerita rakyat, antara lain nilai-nilai luhur yang menyangkut tentang ajaran moral, harga diri, jati diri, kerja keras, tegang rasa, dan sebagainya. Nilai-nilai tersebut sangat baik ditanamkan dalam kehidupan kita, terutama kepada anak-anak sebagai penerus bangsa. Dalam tulisan mitos dan nilai dalam cerita rakyat masyarakat Lampung ini menggunakan pendekatan deskritif analisis content untuk menjelaskan cerita rakyat yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan tersebut disusun dan dianalisis, terutama dari segi struktur cerita dan nilainya. Selain itu dipergunakan metode komparatif analisis untuk membedakan jenis cerita dengan harapan dapat menyimak nilai-nilai luhur tersebut sebagai sistem pengendalian sosial yang dapat mewujudkan kehidupan yang tenteram, bersatu, dan harmonis. Dari tulisan ini kiranya dapat digarisbawahi betapa pentingnya nilai-nilai luhur tersebut di dalam kehidupan kita, terutama untuk anak agar berbudi pekerti sebagai pembentuk karakter bangsa.

Abstract

Folklores are source for us to dig traditional values that live in society, such as the ones of moral, dignity, hard work, and others. This research is about myths and folklores of Lampung society. We/the author examined the structure and values that they convey to analyse meaning and content. The stories are compared one to another and a descriptive analitical approach was conducted to describe the result.


Keywords


folklor lisan, mitos dan nilai, masyarakat Lampung, oral folklore, myth and values, society of Lampung.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Yunus, Rosyadi, Tatik Kartikasari I Made Purna Ambo Gani, 1997/1998. Kajian Analisis Hikayat Budistihara. Jakarta: Depdikbud. Andre Harjana.1981. Kritik Sastra Sebuah Pengantar . Jakarta: Gramedia. Anton Mulyono, Sri Sukesi Adiwimarta, Adi Sunaryo, Hermanoe, Sri Timur Suratman,Umi Basiroh.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Beals, Ralph, L. 1956. An Introduction to Anthropology. New York: The Macmilan Company. Danandjaja, James. 1984. Foklor Indonesia, Ilmu Gosif, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti, Press. ---------- 1990. Kegunaan Cerita Rakyat, Sawe-rigading sebagai Sumber Sejarah Lokal Daerah-daerah di Sulawesi. Jakarta: Depdikbud. Darmono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Koentjaraningrat. 1982. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Kebudayaan Nasional Indonesia, Fungsi Kebudayaan Nasional Indonesia. Jakarta: Kompas, Senin, 9 Maret, Bagian Pertama dari Empat Tulisan Mangunwijaya, J.B. 1982.

Sastra dan Religiusitas. Jakarta: Sinar Harapan. Matulada, (Ed).1990. Sawerigading, Folktale Sulawesi. Jakarta: Depdikbud. Panuti Sudjiman. 1996. Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu Bagian III, Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Jakarta: Gramedia. ---------- 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia. Pigeaud, Th. G. Th. 1967.

Literature of Java Volume I: of Javanese Literature 900-1900 AD, Martinus Nijhaff, The Hague. Poerwadarminta, WJS. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Warnidah Achyar, Husin Sayuti, Adela Hasyim, Amizan Wardi, 1985/1986.

Struktur Sastra Lisan Lampung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Yetty Kusmiyati Hadish.1979.

Sastra Lisan Sunda, Mite Fabel, dan Legenda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v2i2.215

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License