KESENIAN TOPENG MASYARAKAT KASEPUHAN GURADOG LEBAK BANTEN

Yuzar Purnama

Abstract


Abstrak

Kesenian merupakan bagian penting dan salah satu unsur dari kebudayaan. Selain aspek seni, kesenian juga dapat dilihat dari sudut pandang latar belakang kebudayaannya yang akan mampu mengungkap simbol-simbol dan nilai budaya. Kesenian Topeng adalah kesenian tradisional yang merupakan refleksi keindahan, simbolisme dan nilai-nilai moral yang terkandung didalamnya. Di samping menampilkan keindahan gerak dan suara, juga para pelaku yang menyajikan topik-topik yang hidup di masyarakatnya.

Kesenian Topeng yang tumbuh dan berkembang di Kampung Guradog Lebak Banten, perkembangannya lamban. Kesenian Topeng ini menampilkan dua bentuk seni yaitu Jaipongan dan seni drama. Bentuk cerita yang ditampilkan meliputi cerita babad dan roman. Cerita babad diambil dari cerita klasik yang mengandung unsur kesejarahan dan kepercayaan, sedangkan cerita roman mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari.  

 

Abstract

Art is an important part and unavoidable things from human culture. Besaide artistic aspect, art can also viewed from the background culture which able to reveal symbolic meaning from that art and the values.Topeng art is a traditional art which reflect asthetic, symbolic and moral values for who supported it. Besides showing beautifulness of gesture and sounds, it also performs an actors and useful topics for his community.

Topeng art which grows and develop at Guradog Lebak Village, Banten, was late in development. This Topeng art shows two forms of art, which is Jaipongan and drama. Form of stories that shown includes babad and roman story. Babad story taken from classic story that have part of history and beliefs, while roman story tells about daily lives.


Keywords


Seni topeng, nilai moral, Topeng Art, moral values.

Full Text:

PDF

References


Bramantyo, Triyono. 2000. Revitalisasi Musik Tradisi dan Masa Depannya dalam Mencari Ruang Hidup Seni Tradisi. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Seni Pertunjukkan dan Yayasan Untuk Indonesia.

Irawan, Endah. 1992. Analisis Tabeuhan Kendang pada Penyajian Kesenian Sisingaan di Kabupaten Subang Jawa Barat, Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Lasmiyati, 2005. Bangreng; Kesenian Tradisional di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang (Dari Gembyung Hingga Bangreng 1950-2000) dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Sunda, Banten, dan Lampung. Jatinagor, Sumedang: Alqaprint.

Madiana, Idit Supardi. 1998. Nilai-Nilai Filosofis Yang Terkandung Dalam Kesenian Sisingaan, Makalah. Subang: Pemda Kabupaten Subang.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2000. Ekspresi Seni Orang Miskin; Adaptasi Simbolik Terhadap Kemiskinan. Bandung: Nuansa.

Soepandi, Atik et al. 1999. Ragam Cipta Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat, Bandung: Sampurna.

Suhandi. Cecep. 2004. Tinjauan Deskriptif Tentang Karawitan pada Keseian Gembyung di Kampung Bangbayang Desa Citumbin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Bandung : ASTI.

Suryana, Jajang. 2002. Wayang Golek Sunda; Kajian Estetik Rupa Tokoh Golek. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Widjajadi, R. Agoes Sri dan Nur Sahid. 2000. Memberi Ruang Berekspresi Kepada Seni Tradisi; Catatan Pengantar dalam Mencari Ruang Seni Tradisi. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Seni Pertun-jukan.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v1i1.227

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License