BATIK GARUT: Studi Tentang Sistem Produksi dan Pemasaran

Irvan Setiawan

Abstract


Abstrak

Batik Garut atau yang lebih dikenal dengan nama batik Garutan, saat ini sudah menampakkan kiprahnya dalam kancah dunia perbatikan Indonesia. Upaya untuk berkiprah ini tidak luput dari beberapa persiapan yang harus dilakukan, terutama dalam sistem produksi dan sistem pemasaran agar dapat bersaing baik dengan motif batik dari daerah lain, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan kualitatif ini ingin mengungkapkan dua hal tersebut di atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski masih menggunakan sistem manajemen keluarga namun dalam hal sistem produksi yang dilakukan mulai menunjukkan adanya unsur teknologi modern di samping teknologi tradisional yang digunakan untuk mendukung pesanan dalam jumlah banyak. Sistem pemasaran juga sudah mulai menampakkan perubahan dari sistem lama yang hanya menggunakan keahlian berkomunikasi, kini telah mengalami peningkatan terutama dari segi promosi baik dengan menggunakan media elektronik (promosi dengan menggunakan internet) ataupun keikutsertaan dalam berbagai macam pameran dan pergelaran busana.

 

Abstract

Batik Garut, or popularly called batik garutan is becoming a more significant asset in the world of batin in Indonesia nowadays. Efforts such as production and marketing system should be into consideration in order to make batik garutan worth competing with batiks of other regions in Indonesia, especially in terms of quality and quantity. These issues were examined in this research, and the author conducted a descriptive method as well as qualitative approach.The result indicates that, although the industries are still applying family management system, modern technology has been adopted without leaving the old and traditional one. In fulfilling great amount of market demands, old marketing system is improved by implementing an online marketing tekchnique as well as participating in fashion shows and other exhibiton events.


Keywords


batik Garut, produksi, pemasaran, batik Garut, production, marketing.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Affendi, Yusuf. 2000.

“Seni Kriya Batik dalam Tradisi Baru Menghadapi Arus Budaya Global”, dalam Jurnal Seni Rupa dan Desain Volume 1,1, Agustus 2000, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI) Bandung. Djomena, Nian. 1990. Ungkapan Sehelai Batik. Jakarta: Jambatan. Dwiyanto, Djoko dan DS. Nugrahani, DS. 2000. “Perubahan Konsep Gender dalam Seni Batik Tradisional Pedalaman dan Pesisiran”, dalam hasil penelitian Proyek Peng-kajian dan Penelitian Ilmu Terapan, Ditbinlitabmas, Ditjen Dikti Tanggal 15 Mei. Fakih, Mansour, 1997. Analisis Gender dan Trans-formasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Fox, James J. 1977. “The Textile Tradition of Pote, Ndao and Savu”, in M. Kahlenb Berg (ed.), Textile Tradition of Indonesia, Los Angeles: Los Angeles Country Museum of Art, pp. 97-104. Fraser-Lu, Sylvia, 1986. Indonesian Batik: Processes, Patterns and Places, Singapore: Oxford University Press. H Loupias. Henry, 2004 “Batik Tulis Tradisional Sunda „Garutan‟”, dalam Pikiran Rakyat, Minggu, 28 Maret 2004 hal. 21. Hamzuri. 1989. Batik Klasik. Jakarta: Jambatan Hayati, Amelia, 2007. “Pengaruh Sosial, Ekonomi, dan Budaya terhadap Kewirausahaan Batik Garutan”, Makalah dalam Regional Asia-Pasific Workshop Entrepreneurship Development tanggal 29-30 November, Bali, Indonesia Johnston, M & Glen K. 1967. Design on Fabric. New York: Van Nostrand Reinhold Company. Oetomo, Dede. 2005. “Penelitian Kualitatif: Aliran dan Tema”, dalam Bagong Suyanto dan Sutinah (ed), Metode Pe-nelitian Sosial: Berbagai Alter-natif Pendekatan, Jakarta: Ken-cana, 2005. Nugroho, Rony Ariyanto, 2009, “Garut Sudah Patenkan 31 Motif Batik Khas Daerah”, dalam KOMPAS Jumat, 2 Oktober. Riswinarno, tt, “Di Wajahmu Tersurat Fakta: Menelisik Informasi Masa Lampau melalui Kain Batik”, makalah. Rizali, Nanang, dkk 2003. “Batik Garut Kajian Bentuk dan Warna”, dalam Jurnal Seni Rupa dan Desain Volume 3, 6, Agustus. Sairin, Sjafri. 2002. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia Perspektif Antropologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Schoeffel, Penelope, 1995.

“Craft, Prestige Goods and Woman‟s Roles in the Pacific Islands”, in Loma Kaino (ed)., The Necessity of Craft: Develo-pment and Woman’s Craft Practices in the Asia -Pacific Region, Nedland, Western Australia: University of Western Australia Press, pp. 1-23. Storey, Joyce. 1992. Textile Printing. London: Thames R Hudson. Susanto, Sewan S.K. 1973.

Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.

Widiyantie, Tri, 2007. “Menelusuri Asal Usul Pembuatan Batik Pakaian Khas Keraton yang Menjadi Pakaian Rakyat”, dalam Galamedia Minggu, tanggal 18 Maret.

“Bertahan di Tengah Pesatnya Batik „Printing‟ Gaya dengan Batik Tulis Garutan”, dalam Pikiran Rakyat, Selasa 16 Januari 2007 halaman 21




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v2i3.236

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License