SISTEM PELAPISAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA PADA MASYARAKAT KASEPUHAN CICARUCUB KABUPATEN LEBAK-BANTEN

Yudi Putu Satriadi

Abstract


Abstrak

Untuk mencegah terjadinya konflik akibat stratifikasi sosial, memerlukan suatu penanaman pengertian terhadap sikap masyarakat. Pemberian pengertian ini, di antaranya dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa yang membuat perbedaan kelas sosial dalam masyarakat adalah atas kehendak Allah. Sebenarnya, kesadaran seperti ini sudah terjadi di dalam masyarakat tradisional dengan selalu mencontoh dan melaksanakan semua yang telah diperintahkan oleh leluhur mereka.

Salah satu contoh tentang kesadaran masyarakat dapat mencegah konflik sosial ditemukan di Kasepuhan Cicarucub. Kondisi ini muncul sebagai upaya pemimpin formal dan informal yang berhasil memadukan hukum formal dangan hukum adat. Perpaduan ini terbukti dapat menciptakan suatu situasi masyarakat yang harmonis dengan tetap menjunjung kedua hukum tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. 

 

Abstract

To prevent conflict of social stratification be happened, need a treatment to toward community attitude. This treatment takes form in a way on how to create community consciousness to make them realize that their faith is determined by God. Actually, this self consciousness has occured in traditional community which takes form in blessing from the ancestors.

One of the examples on how community consciousness can prevent social conflict is found in Kasepuhan Cicarucub. This condition emerges as a result of good work conducted by both formal leader and informal leader. They always try to create a harmonius situation in community by putting formal law and traditional law as the main guidance. 


Keywords


Stratifikasi sosial, bibit konflik, pendekatan tradisional, Social stratification, conflict seed, traditional approach.

Full Text:

PDF

References


Bagdan, R.C & S.R. Bilken. 1986. Qualitative Recearch for Edu-cation and Introduction to Theory and Method. London: Allyn & Bacon Inc.

Ibrahin Jabal Tarik. 2003. Sosiologi Pedesaan. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Leibo, Jefta. 1994. Sosiologi Pedesaan: Mencari Suatu Strategi Pem-bangunan Masyarakat Desa Ber-paradigma Ganda. Yogyakarta: Andi Offset.

Rosyadi. 2005. Peranan Leuit dalam Kehidupan Masayarakat Kasepuhan Cisung-sang di Desa Cisungsang Kec. Cibeber, Kab Lebak Banten. Jatinangor: Alqa Print.

Soekanto, Soerjono. 1882. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.

Subadio, Maria Ulfah, dan T.O. Ihromi. 1986. Peranan dan Kedudukan Wanita Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Suparlan, Parsudi. 1980/1981. “Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungannya, Perspektif Antropologi Budaya” dalam Majalah Ilmu-Ilmu Sastra (Indonesian Journal of Culture Studies) November, Jilid IX. Jakarta: Bharata.

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v1i2.243

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License