Komunitas Adat Kampung Mahmud di Tengah Arus Perubahan

Rosyadi Rosyadi

Abstract


Abstrak
Kampung Mahmud adalah sebuah kampung adat yang masyarakatnya
teguh memegang dan melaksanakan tradisi yang diwarisi dari leluhurnya. Namun
arus modernisasi ternyata membawa dampak terhadap kehidupan sosial budaya
masyarakat setempat yang sudah mulai menampakkan perubahan. Beberapa
tradisi yang semula dipegang teguh oleh warga komunitas Kampung Mahmud, kini
mulai melonggar. Komunitas adat ini berdomisili di wilayah Kabupaten Bandung.
Penelitian ini mencoba mengkaji perubahan-perubahan pada aspek-aspek sosial
dan budaya yang terjadi di kalangan komunitas adat Kampung Mahmud. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terbuka dengan
beberapa tokoh masyarakat dan warga komunitas terpilih, serta pengamatan langsung
di lapangan (observasi).

 

Abstract
Kampung (village) Mahmud is an adat kampung that strictly preserves their
customs inherited from their ancestors. But, modernization has given strong impacts
to the community in terms of socio-cultural life which has gradually changed. Some
of their traditions have become loosened. This adat commuity lives in Kabupaten
Bandung. The research tries to study socio-cultural changes that has occurred
amongst adat community of Kampung Mahmud. The author has conducted a
qualitative method with descriptive approach. Data were collected through opened
interview with several key persons and selected community member as well as
observation.


Keywords


komunitas adat, kampung, perubahan masyarakat, perubahan kebudayaan, adat community, community change, cultural change.

Full Text:

PDF

References


Bustami, Abd. Latif. 2006. “Monografi Komunitas Adat”. Makalah untuk Pedoman Inventarisasi Komunitas Adat.Jakarta : Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film. “Pedoman Monografi Komunitas Adat”. Tahun 2008.

Hendarti, Latipah.2004. “Upaya Peningkatan Partisipasi Komunitas Adat Terpencil (Kat) dalam Pengelolaan S u m b e r D a y a A l a m :

Sebuah Pengalaman Belajar Bersama dengan Masyarakat/ Masyarakat Adat Kasepuhan di Kawasan Ekosistem Halimun”, dalam Prosiding Seminar Pengembangan Kawasan Tertinggal Berbasis Komunitas

Adat Terpencil Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta: Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal

BAPPENAS.

Ihromi, T.O.1980. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Penerbit UI-Press.

Rosyadi, 2009. “Mengenali Komunitas Adat di Jawa Barat”. Makalah yang

disampaikan dalam Penayangan dan Diskusi Kebudayaan yang

diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat di Padalarang Bandung.

Suparlan, Parsudi. 1980/1981. “Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, Perspektif Antropologi Budaya”, dalam

Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia (Indonesian Journal of Cultural Studies). November/ Februari. Jilid IX No.2 dan 3. Hal.237-249. Jakarta: Penerbit Bharata.

Sumakerti, Muhtarom, 2009. “Di l ema Pemb e rd a y a a n Komunitas Adat”. Makalah yang disampaikan dalam Workshop dan Festival Komunitas Adat, diselenggarakan oleh BPSNT Bandung.

Susanto, Astrid. S. 1979. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Penerbit Bina Cipta.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v3i2.282

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License