PENGARUH AKULTURASI BUDAYA TERHADAP DUALISME SISTEM EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG TUA DI KECAMATAN ABUNG TIMUR, KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Lia Nuralia, Iim Imadudin

Abstract


Tulisan ini bertujuan mengungkap sejarah dan budaya masyarakat adat Kampung Tua di Lampung. Sumber tulisan merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode survey, dan teknik pengumpulan data melalui studi literatur, observasi langsung, dan wawancara. Kajian dilakukan dengan menerapkan konsep-konsep ilmu sosial, yaitu konsep akulturasi budaya dan sistem ekonomi dualistis (tradisional dan modern), menghasilkan sistem nilai yang unik dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Tua. Akulturasi budaya tampak pada gaya bangunan rumah tinggal dan dua sistem adat lama (pepadun dan sebatin), beserta benda-benda upacara adat Begawi, sedangkan sistem ekonomi dualistis dengan keberadaan umbulan dan kuwayan. Tata nilai yang berlangsung mengalami perubahan dalam berbagai segi kehidupan, tetapi tetap berpedoman pada nilai-nilai kehidupan lama yang masih bertahan sampai sekarang. Perekonomian tradisional di wilayah umbulan dan kuwayan tergantikan dengan masuknya perekonomian modern.

 

This paper aims to reveal the history and culture of indigenous people in Kampung Tua of Lampung. The writing source is the result of research by using survey method, and the data is collected through the study of literature, direct observation, and interviews. The study is conducted by applying the concepts of social sciences, acculturation, and dualistic economic systems (traditional and modern), it produces a unique value system and guide people's daily lives of Kampung Tua. Acculturation can be seen from the style of houses and two old custom system (pepadun and sebatin), along with the customary ceremonial objects of Begawi. Meanwhile, the dualistic economic system can be seen from the existence of umbulan and kuwayan. The lasting value changes in various aspects of life, but remain guided by the values of the old life until now. Traditional economy in the region of kuwayan and umbulan is replaced by the entry of modern economy.


Keywords


acculturation, economic dualism, Kampung Tua.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR SUMBER

Jurnal

Humaedi, M. Alie.

“Kegagalan Akulturasi Budaya dan

Isu Agama dalam Konflik Lampung”, Jurnal “Analisa” Volume 21 Nomor 02 Desember 2014. Hlm.149-162.

Imadudin, Iim.

“Perdagangan lada di Lampung dalam Tiga Masa (1653-1930)”, dalam Patanjala Vol. 8 No. 3 2016. Hlm. 349-364.

Irianto, Sulistyowati dan Risma Margaretha.

“Piil Pesenggiri: Modal Budaya dan Strategi Identitas Ulun Lampung”, Makara, Sosial Humaniora, Vol. 15, No. 2, Desember 2011.Hlm.140-150.

Poerwanto, Hari.

Asimilasi, Akulturasi,dan Integrasi Nasional, Humaniora, No. 12 September-Desember 1999. Hlm. 29-37.

Buku

Adat, Sutan Pusetes. 1973.

Sejarah Asal Mula Adat Pepadun. Tanjung Karang.

Abdul Hakim dari Jaarboek van Batavia en Omstreken. Jakarta: Metro Pos.

Kuper, Adam. 1999.

Culture. Cambridge: Harvard University Press.

Berry, D.W. and J.L. Sam. “Acculturation and Adaptation”, in J.W. Berry, M.H. Segal, C. Kagitcibasi, 1997, Handbook of Cross-cultural Psychology, Volume 3, “Social Behavior and Aplications”, Boston: Allyn and Bacon. P. 291-326.

Mulyani, Endang et al. 2007.

Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Universitas Terbuka, Copyright BMP.

Monografi, 2006.

Buku Monografi Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Boeke, J.H. 1983.

Prakapitalisme di Asia (The Interest of The Voiceless Far East, Introduc-tion to Oriental Economics), terje-mahan D. Projosiswoyo. Jakarta: Yayasan Sinar Harapan bekerja sama dengan Yayasan Tani Atsiri Wangi.

Dumairy. 1996.

Perekonomian Indonesia. Bandung: Erlangga

Geertz, Clifford. 1992.

Tafsir Kebudayaan (terjemahan dari Interpretation of Culture). Yogyakarta: Kanisius Press.

Hadikusuma, H. Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung: Mandar Maju.

Hadikusuma, Hilman. 1977/1978.

Adat Istiadat Daerah Lampung. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Handinoto. 2010.

Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Heidegger, Martin. 1974.

Identity and Difference. New York: Harper.

Kardiman et al. 2006.

Ekonomi Dunia Kesehatan Kita. Jakarta: Yudistira.

Kuntowijoyo. 2001.

Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Kuper, 1999.

Culture. Cambridge: Harvard University Press.

Mundardjito. 1990.

“Metode Penelitian Arkeologis”, Lembaran Sastra II, Edisi Khusus Monumen: Karya Persembahan untuk Prof. Dr. R. Soekmono. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Hlm. 19-30.

Nuralia, Lia. 2012.

“Kearifan Lokal Masyarakat Peladang di Situs Kabuyutan Ciburuy Kabupaten Garut.” Dalam Wanny Rahardjo W (Editor). Arkeologi Identitas dan Karakter Budaya dalam Kajian Arkeologi.Bandung: Al-Qaprint. Hlm. 75-94.

________. 2014.

“Arsitektur Bangunan Rumah Adat Kampung Tua di Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara.” Dalam Kresno Yulianto (Editor), Perkem-bangan Permukiman di Lampung dalam Perspektif Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.

O’Malley, William J. 1988.

“Perkebunan 1830-1940: Ikhtisar”. Dalam Anne Booth, William J. O’Malley, Anna Weidermann (Penyunting), Sejarah Ekonomi Indonesia.Jakarta: LP3ES.

Purwanto, Hari. 2000.

Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Reiner, G.J. 1997.

History Its Purpose and Methods. London: George Allen and Unwim Ltd.

Saptono, Nanang. 2014.

“Pola Perkampungan dan Mata Pencaharian Masyarakat”. Dalam Kresno Yulianto (Editor), Perkem-bangan Permukiman di Lampung dalam Perspektif Arkeologi. Bandung: Balai Arkeologi Bandung, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 63-78.

Sajogyo (penyunting). 1982.

Bunga Rampai Perekonomian Desa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Agro Ekonomika.

Sumintarja, D. 1981.

Kompendium Sejarah Arsitektur, Jilid I. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.

Warganegara, Marwansyah. 1994.

Riwayat Orang Lampung. Jakarta.

Wisman, Jan J.J.M. 2009.

“Posisi dan Peran Tradisi-tradisi Vernakuler Indonesia dan Langgam Bangunan Masa Lalu dalam Masa Kini”. Dalam Peter J.M. Nas dan Martien de Vletter (Penyunting), Masa Lalu dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia. Alih Bahasa Alex TriKantjono W (dkk). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Makalah

Sahroni, Ade. 2012.

“Arsitektur Vernakular Indonesia: Peran, Fungsi, dan Pelestarian di dalam Masyarakat”. Dalam Makalah PIA 2011. Jakarta: Puslitbang Arkenas 19 Maret 2012.

Tim Penyusun, 2012.

Laporan Penelitian Arkeologi, Pusat Peradaban di Kabupaten Lampung Utara, Perkembangan Hunian dan Budaya. Bandung: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Arkeologi, Balai Arkeo-logi Bandung (tidak diterbitkan).

Wawancara

Aswan, di Bumi Agung Marga, 30 November 2012.

Ikmidar gelar Adi Sutan, di Bumi Agung Marga, Pungguk Lama, Gedung Nyapah, Penagan Ratu, November-Desember 2012.

Khoiri Rujungan, di Kotabumi, Bumi Agung Marga, Pungguk Lama, Gedung Nyapah, Penagan Ratu, November-Desember 2012.

Syamsudin, Kotabumi, Bumi Agung Marga, Pungguk Lama, Gedung Nyapah, Penagan Ratu, November-Desember 2012.

Internet

Bruno Hildebrand, Die National Ekono-mie der gegenwart und Zukunfit (1848), http://www.encyclopedia. com/social-sciences/applied-and-social-sciences-magazines/hilde brand-bruno, diakses 29 Desember 2016.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v9i1.347

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License