LELANG LEBUNG: EKSPANSI KEKUASAAN, KESADARAN EKOLOGIS DAN STRATEGI EKONOMI

Firdaus - Marbun

Abstract


Di beberapa daerah Sumatera Selatan khususnya bekas daerah kekuasaan kesultanan Palembang berkembang satu kegiatan yang dikenal dengan lelang lebung. Lelang lebung merupakan kegiatan menawarkan lebung sungai kepada masyarakat untuk dikelola dan dimanfaatkan. Beberapa aturan pengelolaan disepakati bukan hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan sungai. Walau dengan munculnya undang-undang pemerintahan desa turut mengubah pola pelaksanaan lelang lebung, namun hingga kini masih tetap dilaksanakan. Malah kegiatan ini diatur dalam peraturan daerah. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif,  penelitian mencoba menggali bagaimana lelang lebung muncul dan melembaga di masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Propinsi Sumatera Selatan. Selain itu tulisan ini juga mencoba menggali peran lelang lebung dalam peningkatan ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian sungai. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa ekspansi kekuasaan, kondisi ekologis dan persoalan ekonomi menjadi pendorong muncul dan berkembangnya lelang lebung di Kabupaten PALI. Ketiga hal itu turut mendorong masyarakat mencari cara untuk menjaga sungai tetap lestari. Lelang lebung juga sangat penting sebagai sumber penghasilan masyarakat.



In some areas of South Sumatera, eapecially in former teritory of the palembang empire,  evolve one activity that known as Lelang lebung. Lelang lebung is activity that offer river's lebung for society to be  managed and utilized. Some management rules are agreed,  not only helping society to fulfill their need, but also keeping the river environmental sustainability. Even by appearing of village laws take part for change implementation of lelang lebung, but  that habit is still  done till now. moreover this activity is arranged  in local regulation. Through qualitative descriptive approach, this research try to delve how lelang lebung  appear and institutionalized in society of PALI regency, South sumatera province. Furthermore this writting also try to delve roles of lelang lebung in economy enhancement by keeping  river's  sustainability. From this research, discovered that authority expansion, ecologic conditions, and economy problems are some factors that drive appearance and development of lelang lebung in PALI regency. These three cases  encourage society to find way to keep river's sustainability. Lelang lebung also very important  as income source.


Keywords


Floodplains Auction, ecology, economic strategy

Full Text:

PDF

References


Jurnal, Laporan Penelitian, Skripsi

Adhuri, Dedi S. 2002. “Antara Desa dan Marga: Pemilihan Struktur Pada Perilaku Elit Lokal Di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan” dalam Jurnal Antropologi Indonesia 68. Pp: 1–12.

Bayley, Peter B. 1995. “Understanding Large River: Floodplain Ecosystems”. BioScience. Vol. 45. No. 3. Pp: 153-158.

Ditya, Yoga Candra, Rais AH., Nurdawati S., Wiadnyana Ngurah N. 2013. “Peranan Lebung sebagai Sumber Ekonomi bagi Nelayang dan Sarana Pengelolaan Sumber Daya Ikan Rawa Banjiran di Sumatera Selatan” dalam Jurnal Sosial Ekonomi KP. Vol. 8 No. 1. Pp: 39-47.

Kato, Tsuyoshi. 1989. “Different Fields, Similar Locusts. Adat Communities and the Village Law of 1979 in Indonesia”. Southeast Asia Program Publications at Cornell University. Vol. 47. No. 47. Pp: 89-114.

Nasution, Zahri. 2008. “Perkembangan Ekonomi Masyarakat Nelayan Perairan umum “Lebak Lebung”. Sodality. Vol. 2. No. 2. Pp.249-264.

Nasution, Zahri and Sastrawijaya. 2011. “Moda Produksi Pelelangan Sumber Daya Perikanan Perairan Umum Lebak Lebung” dalam Buletin Riset Sosek Kelautan dan Perikanan. Vol. 6 No. 2. Pp: 46-52.

Pramoda, Radityo. 2011. “Implementasi Peraturan Daerah Ogan Komering Ilir (OKI) Nomor 9 Tahun 2008 terhadap Pengelolaan Perairan umum Daratan”. Borneo Administrator. Vol. 7. No. 3. Pp: 308-324.

Sagala, Parlindungan E. 2012. “Komposisi dan Keanekaragaman Benthos dalam menilai Kualitas Air Sungai Lematang di Desa Tanjungmuning, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim” dalam Jurnal Penelitian Sains. Vol. 15. No. 2. Pp: 83-87.

Thamrin, Husni. 2013. “Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan”. Kutubkhanah. Vol. 16. No. 1. Pp. 46-59.

Yanti, Enik Afri, Satria A., Sugihen BG. 2015. “Pengelolaan Kelembagaan Lelang Lebak lebung dan Perilaku Nelayan di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan”. Jurnal Penyuluhan. Vol. 11. No. 2. Pp: 159-175.

Zulkarnain. 2009. “Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan dan Pelestarian Sumber daya Pesisir (Studi Kasus di Desa Panglima Raja Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau)”. Berkala Perikanan Terubuk. Vol. 37. No. 2. Pp: 117-132.

Buku

Abdoellah, Oekan S. 2017.

Ekologi Manusia dan Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Adil. 2011.

Simboer Tjahaya Studi tentang Pergumulan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kesultanan Palembang Darussalam. Jakarta: Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan.

Adijihara, Anas, Ilyas, Wahyu. 2017.

Pesona Wisata Kabupaten PALI. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.

BPS Kabupaten Muara Enim. 2017. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dalam Angka. Ed. BPS Kabupaten Muara Enim.

Collins, Elizabeth Fuller. 2007.

Indonesia Betrayed How Development Fails. 12thed. Honolulu: University of Hawai’i Press.

Farida and Yunani.n.d.

Undang-Undang Simbur Cahaya sebagai Sumber Hukum di Kesultanan Palembang.

Raharjana, Desta T. 2003.

“Siasat Usaha Kaum Santri. Ekonomi Moral dan Rasional dalam Usaha Konfeksi di Mlangi, Yogyakarta” dalam Heddy Shri Ahimsa-Putra (Penyunting). Ekonomi Moral, Rasional dan Politik. Yogyakarta: Kepel Press.

Santun, Dedi Irwanto M., Murni, Supriyanto. 2010.

Iliran dan Uluan: Dinamika dan Dikotomi Sejarah Kultural Palembang. Yogyakarta: Eja Publisher.

Seno and Zusneli Zubir. 2016.

Marga dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Padang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat.

Triharso. 1983.

Sekelumit tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Menurut Konsepsi Jawa. Yogyakarta: Proyek Javanologi.

Wargadalem, Farida R. 2017.

Kesultanan Palembang dalam Pusaran Konflik (1804-1825). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v10i3.388

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License