SANG HYANG TALAGA RENA MAHAWIJAYA: TELAGA BUATAN SEBAGAI SOLUSI BENCANA

Budimansyah Suwardi Suwardi

Abstract


Talaga Rena Mahawijaya dan Bukit Badigul yang dibangun oleh Sribaduga Maharaja pada abad ke-16, merupakan danau buatan yang diperuntukkan sebagai tempat upacara srada. Namun jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, danau buatan ini memiliki banyak fungsi yang dampak positifnya sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Untuk meneliti dan mengkaji permasalahan ini harus ditinjau secara mendalam dan memerlukan analisis yang kuat, maka metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi akan digunakan oleh penulis. Selain metode sejarah, teori-teori dan konsep ilmu-ilmu keteknikan akan digunakan pula sebagai pisau analisis, agar menghasilkan simpulan yang cukup kuat dan mendalam. Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, Talaga Rena Mahawijaya mempunyai fungsi utama sebagai area tangkapan air, yang kita kenal sebagai waduk atau embung, yaitu sebuah danau yang sengaja dibuat untuk memecah volume aliran air yang sangat besar, juga berfungsi sebagai cadangan air ketika musim kemarau. Simpulannya, Sribaduga Maharaja membuat Talaga Rena Mahawijaya untuk fungsi water catchment, water treatment, dan water supply.

 

Talaga Rena Mahawijaya and Bukit Badigul built by Sribaduga Maharaja in the 16th century, are artificial lakes designated as srada ceremonies. But when viewed from a different perspective, this artificial lake has many functions that have a very large positive impact on people's welfare. To investigate and examine these problems, the in depth and strong analysis is required. Thus, the historical method consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography are used by the author. In addition to historical methods, theories and concepts of engineering sciences are also used as analytical tools in order to produce the strong and deep conclusions. From this research, Talaga Rena Mahawijaya has a main function as a water catchment area, known as a reservoir or embung. It is a lake intentionally made to break down a very large volume of water, also serves as a water reserve during the dry season. In conclusion, Sribaduga Maharaja made Talaga Rena Mahawijaya as the water catchment, water treatment, and water supply.


Keywords


Pajajaran, Rancamaya, Banjir, Konservasi Alam

Full Text:

PDF

References


Jurnal Ilmiah, Makalah Seminar dan Laporan Penelitian

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2013. Info Bencana, Edisi Desember 2013.

Darsa, Undang Ahmad et al. Desember 2000. "Tinjauan Filologis terhadap Fragmen Carita Parahyangan: Naskah Sunda Kuno Abad XVI Tentang Gambaran Sistem Pemerintahan Masyarakat Sunda". Jurnal Sosiohumaniora, Vol. 2 No. 3. Universitas Padjadjaran.

Dhona, Holy R. Oktober 2016. "Wilayah Sunda dalam Surat Kabar Sunda Era Kolonial". Jurnal Komunikasi, Vol. 11 No. 1. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Haryani, Nanik Suryo et al. Juni 2012. "Model Bahaya Banjir Menggunakan Data Penginderaan Jauh di Kabupaten Sampang (Flood Hazard Model Using Remote Sensing Data in Sampang District)". Jurnal Penginderaan Jauh, Vol. 9, No. 1. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh, Lembaga Pengembangan Antariksa Nasional.

Inagurasi, Libra Hari. Mei 2014. "Bangunan-bangunan Air Masa Hindia Belanda di Wilayah Karawang: dalam Konteks Pertanian Padi". Jurnal Naditira Widya, Vol. 8 No. 1. Balai Arkeologi Provinsi Kalimantan Selatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Niemeijer, Hendrik E. 2015. Beberapa Catatan untuk Rujukan ke Padjajaran di Arsip VOC yang Disimpan di ANRI, disajikan pada Focus Group Discussion (FGD) 29 September 2015, Rekonstruksi Situs Astana Gede Kawali dengan Pendekaten Sejarah, Arkeologi, Filologi, dan Antropologi. Bandung: FIB, Universitas Padjadjaran.

Polie, Reynaldo Jeffry et al. Desember 2014. "Kajian Sistem Manajemen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dalam Upaya Pelestarian Sumber Daya Air (Studi Kasus: DAS Bone Provinsi Gorontalo)". Jurnal Teknik Pengairan, Vol. 5 No. 2. Jurusan Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya, Malang.

Radityo, Tithan et al. Februari 2018. "Penelusuran Banjir pada Embung Lambadeuk Kabupaten Aceh Besar". Jurnal Teknik Sipil, Vol. 1 Special Issue, No. 4. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Rosyidie, Arief. Desember 2013. "Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan". Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No. 3. SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Sallata, M. Kudeng. Juli 2015. "Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya sebagai Sumber Daya Alam". Jurnal Eboni, Vol. 12 No.1. Balai Penelitian Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan.

Sukawi. Oktober 2008. Menuju Kota Tanggap Bencana (Penataan Lingkungan Permukiman untuk Mengurangi Resiko Bencana). Disampaikan pada Kegiatan Seminar Nasional Eco Urban Desain, 23 Oktober 2008, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.

Wibisono, Sonny Chr. et al. 1992. Laporan Penelitian Arkeologi Bukit Badigul, Rancamaya, Kabupaten Bogor. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Wibisono, Sonny C. Juni 2013. "Irigasi Tirtayasa: Teknik Pengelolaan Air Kesultanan Banten pada Abad ke-17 M". Jurnal Amerta, Vol. 31 No. 1. Pusat Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Buku

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2015. Rencana Kontinjensi Bencana Banjir Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2008. Peraturan Kepala

Badan Nasional Penaggulangan Bencana, Nomor 4, Tahun 2008, Tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana.

________. 2010. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010-2014.

Bagus, Lorens. 2002.

Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Darsa, Undang A. 2011. "Nyukcruk Galur Mapay Laratan, Pucuk Ligar di Dayeuh Galuh Pakuan", dalam Sundalana 10. Bandung: Pusat Studi Sunda.

Mees, W. Fruin. 1922.

Geschiedenis van Java. Batavia: Uitgave van De Commissie Voor De Volkslectuur Weltevreden.

Garraghan, Gilbert J. 1947.

A Guide to Historical Method. New York: Fordham University Press.

Gottschalk, Louis. 2006.

Mengerti Sejarah. Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press.

Gunawan, Aditia. 2010. "Warugan Lmah, Pola Permukiman Sunda Kuna", dalam Sundalana 9. Bandung: Pusat Studi Sunda.

Heryanto, Bambang. 2011.

Roh dan Citra Kota - Peran Perancangan Kota sebagai Kebijakan Publik. Surabaya: Brilian Internasional.

Jha, Abhas K. et al. 2012.

Kota dan Banjir-Panduan Pengelolaan Terintegrasi untuk Risiko Banjir Perkotaan di Abad 21. Washington DC: International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).

Kartodirdjo, Sartono. 1992.

Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat et al. 1984.

Kamus Istilah Antropologi. Jakarta: Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Kuntowijoyo. 1995.

Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

Lubis, Nina H. et al. 2000.

Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat. Bandung: Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat - Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat.

________. 2013.

Sejarah Kerajaan Sunda. Bandung: YMSI Cabang Jawa Barat Bekerjasama dengan MGMP IPS SMP Kabupaten Purwakarta.

Qodratillah, Meity Taqdir et al. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Soefaat et al. 1997.

Kamus Tata Ruang Edisi 1. Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum dan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.

Soelaeman, Eman. 2003.

Kumpulan Asal Mula Nama Tempat (Toponimi) Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Dan Kota Depok. Bogor: Yayasan Hanjuang Bodas.

Koran

Djasepudin.

“Identitas Sunda kian Tergerus”. Media Indonesia. 26 Maret 2011.

Internet

Herdiana, Iman. “Jokowi-Heryawan Bakal Bangun Bendungan di Ciawi”, diakses dari https://metro.sindonews.com/. 31 Oktober 2012 - 20:50 WIB.

Febrianto, Heru. “Jakarta banjir, PU genjot pembangunan Waduk Ciawi”, diakses dari https://metro.sindonews.com/. 10 Januari 2013 - 01:15 WIB.

Suhendra, Zulfi. “Jokowi Minta Bendungan Ciawi-Sukamahi Kelar 2019”, diakses dari https://finance.detik.com/. 17 Desember 2017, 09:30 WIB.

http://collectie.tropenmuseum.nl/Default.aspx Diunduh Tanggal 3 Februari 2018 Pukul 05.03 WIB.

http://wikimapia.org/#lang=en&lat=-6.661965&lon=106.835775&z=14&m=b&show=/2014888/Rancamaya-Golf-Country-Club Diunduh Tanggal 5 April 2018 Pukul 20.17 WIB.

https://twcc.fr/# Diakses Tanggal 5 April 2018 Pukul 20.35




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v10i3.412

Refbacks



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License