POTENSI DISINTEGRASI DAN RASA NASIONALISME MASYARAKAT KABUPATEN NATUNA

budiana setiawan

Abstract


Kabupaten Natuna merupakan salah satu wilayah terluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga dianggap mempunyai potensi disintegrasi. Terlebih, Malaysia pernah mengklaim bahwa Natuna seharusnya masuk kedalam wilayahnya. Permasalahan dalam tulisan ini adalah: (1) Bagaimana rasa nasionalisme masyarakat Natuna? (2) Adakah potensi disintegrasi masyarakat Natuna, untuk memilih menjadi bagian dari Malaysia? (3) Bagaimana upaya pemerintah untuk menjaga Natuna agar tidak terlepas dari NKRI? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan rasa nasionalisme dan potensi disintegrasi masyarakat Natuna serta upaya pemerintah untuk menjaga Kabupaten Natuna sebagai wilayah kedaulatan NKRI. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedekatan geografis, ekonomi, dan sosial budaya dengan Malaysia, tidak menyebabkan rasa nasionalis me masyarakat Natuna rendah dan berkeinginan untuk disintegrasi. Meskipun demikian, apabila pemerintah kurang memperhatikan kesejahteraan masyarakat, potensi  disintegrasi tersebut dapat meningkat.



Natuna Regency is one of outermost areas of the Republic of Indonesia that is considered to have disintegration potential. Moreover, Malaysia once claimed that Natuna should have entered to its territory. The problems in this paper are: (1) What about spirit of nationalism of people in Natuna is that geographically, economically and socio-cultural are closer to Malaysia than Indonesia? (2) Is there a potential for Natuna people to disintegrate themselves and choose to become a part of Malaysia? (3) What is government's effort to protect Natuna from being separated from the Unitary State of the Republic of Indonesia? The aims of this paper are to gauge the factors that determine the sense of nationalism and potential disintegration of Natuna community and to estimate the government's efforts to safeguard it as a part of its territory. This paper is qualitative research with data collection techniques through in-depth interviews, observations, and literature studies. The results show that the geographical, economic and socio-cultural proximity to Malaysia do not cause the Natuna people’s nationalism to be waning or want to disintegrate. However, if the government does not pay attention to people's welfare, potential for disintegration can increased dramatically.


Keywords


disintegrasi, nasionalisme, Malaysia, NKRI, wilayah terluar

Full Text:

PDF

References


Jurnal, Makalah, dan Laporan Penelitian

Hensel, Paul R., Michael E, Allison, and Ahmed Khanani. “Territorial Integrity Treaties, UtiPossidetis, and Armed Conflict over Territory”. Makalah dalam Sambaugh Conference Building Synergies: Institution and Cooperation in World Politics. University of Iowa, 13 Oktober 2006.

Mezerik, Avrahm. "Malaysia Says Bloody Revolution Not Only Way to Independence". Malaysia-Indonesia Conflict: Creation of Malaysia, Indonesia's Confrontation Policy, Philippine and Indonesian Claims, UN Involvement, Indonesian Withdrawal from UN, roles of UK, US, USSR, and China. University of Michigan Press, International Review Service. Hlm. 108-122.

Pamungkas, Cahyo. 2015. “Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan Laut: Studi Kasus Masyarakat Melayu-Karimun” dalam Masyarakat Indonesia, Vol. 41 No. 2, Desember 2015. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hlm. 147-162.

Purwatiningsih, Annisa., dan Masykur. 2012. “Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Laut Natuna Bagian Utara Laut Yuridiksi Nasional untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kepulauan Natuna” dalam Jurnal Reformasi, Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2012. Hlm. 59-67.

Susilowati, Endang., Dhanang Respati Puguh, Noor Naelil Masruroh. “Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme pada Generasi Muda di Kepulauan Natuna” dalam Humanika, Vol. 19, No. 1 tahun 2014. Hlm. 158-170.

Susilowati, Endang. dan Noor Naelil Masruroh. “Merawat Kebhinekaan Menjaga Keindonesiaan: Belajar dari Nilai Keberagaman dan Kebersatuan Masyarakat Pulau” dalam Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. 3, No. 1, 2018. Hlm. 13-19.

Tampi, Butje. 2017. “Konflik Kepulauan Natunaantara Indonesia dengan China (Suatu Kajian Yuridis)” dalam Jurnal Hukum Unsrat. Vol. 23 No. 10, Juli-Desember 2017. Hlm. 1-16.

Buku

Anderson, B., 1991.

Imagined Communities: Reflection on The Origin and Spread of Nationalism. London: Verso.

Bachtiar, Harsja W. 1997.

“Pengamatan sebagai Suatu Metode Penelitian” (Ed.) Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. edisi ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Natuna. 2017. Kabupaten Natuna dalam Angka 2017. Ranai: Natuna.

Creswell, John W. 1994.

Research Design, Quantitative and Qualitative Approaches. Sage Publications. Inc.

Hutchinson, John. and Anthony D. Smith, (ed). 2000.

Nationalism: Critical Concepts in Political Science. London: Routledge.

Listiyarti, Retno. 2007.

Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Martono, Nanang. 2016. Metode Penelitian Sosial, Konsep-Konsep Kunci. Cetakan kedua. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Nainggolan, P. P (eds.). 2004.

Batas Wilayah dan Situasi Perbatasan Indonesia: Ancaman terhadap Integritas Teritorial. Jakarta: Tiga Putra Utama.

Neuman, W. Lawrence. 2006.

Social Research Method: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Pearson Education Inc.

Nuraini. 2008.

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Natuna. Tanjungpinang: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ketiga. Jakarta: Bala Pustaka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Witton, Patrick. 2003.

Indonesia. Lonely Planet.

Sumber Lisan/Informan

Amiruddin (51tahun). 2017. Pengajar pada Sekolah Tinggi Agama Islam Natuna

Arrofik (35 tahun). 2017. Kepala Kantor Badan Karantina Laut dan Penjaminan Mutu Kabupaten Natuna

Website

Afriyadi, Ahmad Dwi. “Dorong Pengembangan Gas Natuna, Para Ahli Migas Siap Kumpul Bareng” dalam https://finance.detik.com/ energi/d-4204863/dorong-pengembangan-gas-natuna-para-ahli-migas-siap-kumpul-bareng, diakses tanggal 8 Februari 2019.

Anonim. “Ini Cara Jitu KKP Bantu Nelayan Natuna, Termasuk Memberi 60 Kapal” dalam https://www.merdeka.com/uang/ini-cara-jitu-kkp-bantu-nelayan-natuna-termasuk-memberi-60-kapal.html, diakses tanggal 8 Februari 2019.

Anonim. “Ekspor Perdana Ikan Napoleon di Natuna” dalam http://www.menlhk. go.id/berita-10086-ekspor-perdana-ikan-napoleon-di-natuna.html, diakses tanggal 18 Februari 2019.

Anonim. “Siaran Pers: Festival Senua 2018 Promosikan Pariwisata Kabupaten Natuna” dalam http://www. kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=4365, diunduh tanggal 8 Februari 2019.

Anonim. “Peta Malaysia” dalam https://www. romadecade. org/peta-malaysia/#! diakses 27 Oktober 2018.

Anonim. “Luas Wilayah Indonesia” dalam https://www.scribd. com/doc/111362334/Luas-Wilayah-Indonesia, diakses tanggal 27 Oktober 2018.

Diskominfo Natuna. “Kemen LHK Gelar Rapat Penilaian DELH” dalam https://www.haluankepri. com/news/detail/109824/kemen-lhk-gelar-rapat-penilaian-delh,diakses tanggal 8 Februari 2019.

Gustaman. Y. “Pariwisata di Kabupaten Natuna Tertinggal, Begini Respon PLN” dalam http://www.tribunnews.com/ bisnis/2017/10/19/pariwisata-di-kabupaten-natuna-tertinggal-begini-respon-pln?page=2 diakses tanggal 8 Februari 2019.

Kamal, Mustafa. 2014. “Malaysia Inginkan Kepulauan Natuna Menjadi Wilayahnya.“ dalam https://www.kompasiana.com/alchemist/malaysia-inginkan-kep-natuna-menjadi-wilayahnya_ 54f7bc7ba333112b6f8b4cc7, diakses tanggal 27 November 2017.

Kemenhan. “Menhan: Pemerintahakan Bangun Pangkalan Militer Terbesar di Natuna” dalam https://www.kemhan.go.id/itjen/2017/03/10/menhan-pemerintah-akan-bangun-pangkalan-militer-terbesar-di-natuna-2.html, diakses tanggal 8 Februari 2019.

Kemenhan. “Kemenhan Bangun Sarana dan Prasarana Pertahanan di PulauNatuna” dalam https://www.kemhan. go.id/2017/03/08/kemhan-bangun-sarana-dan-prasarana-pertahanan-di-pulau-natuna.html, diakses tanggal 8 Februari 2019.

Trisna, Yuri B. “Pulau Subi, Pusat Pertahanan Udara Jepang di Natuna” dalam https://pelantar.id/berita/kepri-raya/natuna/pulau-subi-pusat-pertahanan-udara-jepang-di-natuna/, diakses 25 Februari 2019.

Vero, Adit. “Bupati Natuna Memakai Program Lima Pilar dalam Percepatan Pembangunan Daerahnya” dalam https://www. wartakepri.co.id/2018/01/24/bupati-natuna-memakai-program-lima-pilar-dalam-percepatan-pembangunan-daerahnya/, diakses tanggal 18 Februari 2019.

Widjaja, Sjarief. “Pengembangan Perikanan: Bangun Ekonomi Maritim dari Natuna” dalam https:// kalimantan.bisnis. com/read/20180116/251/726682/ pengembangan-perikanan-bangun-ekonomi-maritim-dari-natuna, diakses tanggal 8 Februari 2019.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v11i3.526

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License