LEUIT SI JIMAT: WUJUD SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT DI KASEPUHAN SINARRESMI

Risa Nopianti

Abstract


Abstrak


Penelitian ini melihat hubungan antara solidaritas sosial yang terjadi pada masyarakat Kasepuhan Sinarresmi dalam memfungsikan leuit si jimat sebagai lumbung padi sosial, dengan kewenangan pimpinan adat dalam menjaga aturan adat. Aturan terkait pertanian tradisional maupun hasil dari pertanian padi beserta lumbungnya, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Merujuk pada penelitian sebelumnya yang membahas fungsi leuit pada masyarakat adat, penelitian ini mencoba membahas pada sisi lain, sehingga salah satu fungsi leuit si jimat sebagai lumbung padi komunal dapat lebih terjabarkan. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa terjadinya solidaritas sosial pada masyarakat di Kasepuhan Sinarresmi, tidak hanya muncul sebagai wujud kesetiakawanan dari persamaan status sosial dan keterikatan sebagai warga kasepuhan, tetapi juga didorong oleh adanya sistem kekuasaan pemimpin adat di Kasepuhan Sinarresmi yang bertugas menjaga kelangsungan tradisi dalam leuit si jimat sebagai wujud kongkrit solidaritas sosial.

 

Abstract


Research is trying to see how between solidarity social relations that occur in society of Kasepuhan leuit Sinarresmi in functioning of leuit si jimat (talisman rice container) as social granary, with the authorize of traditional leaders in maintaining the customary rules. The rules related to traditional agriculture in general, and the results of that rice farming and their barn, cannot be separated between each other. Refer to previous studies that are still common in discussed the functions of leuit of the indigenous peoples in particular on Indigenous Unity of south Banten. By using qualitative methods got found that the social solidarity in society in Kasepuhan Sinarresmi in functioning leuit si jimat, not only appears as a manifest of solidarity of the equation social status and engagement as citizens kasepuhan, but also driven by the power system which in this case was conducted by traditional leaders in Kasepuhan Sinarresmi in charge of maintaining the continuity of tradition into leuit si jimat as the concrete manifestation of social solidarity.


Keywords


leuit, solidaritas sosial, kepemimpinan tradisional, leuit, social solidarity, traditional leadership.

Full Text:

PDF

References


Jurnal, Makalah, Laporan Penelitian, Skripsi, dan Tesis

Purnama, Yuzar, Iwan Roswandi, Nina, Merlina, Hikmat Nasrullah, Wildan Nirmala, Ayi Syarif. 2012. Fungsi Leuit pada Masyarakat Kasepuhan Cicarucub Banten. Laporan Penelitian. Bandung: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung.

Merlina, Nina. 2003. Fungsi Leuit bagi Masyarakat Desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Laporan Penelitian. Bandung : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Rahmawati, Rita, Subair, Idris, Gentini, Dian Ekowati, Usep Setiawan. “Pengetahuan Lokal Masyarakat Adat Kasepuhan: Adaptasi, Konflik, Dinamika Sosio- Ekologis” dalam Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Vol. 2 No. 2. Agustus 2008. Hlm. 151-190.

Rosyadi, Suwardi Alamsyah, Agus Heryana, Ria Andayani Somantri, Lina Herlinawati, Aam Masduki. 2005. Peranan Leuit dalam Kehidupan Masyarakat Kasepuhan Cisungsang di Desa Cisungsang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak Banten. Laporan Penelitian. Bandung: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Saifullah. 2015. Solidaritas Sosial Buruh Nelayan dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Beluk-Kenek Kecamatan Ambuten Kabupaten Sumenep. Skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.

Buku

Adimihardja, Kusnaka. 1992. Kasepuhan yang Tumbuh di Atas yang Luruh. Bandung: Tarsito.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Iskandar, Johan. 2001. Manusia, Budaya, dan Lingkungan (Ekologi Manusia). Bandung: Humaniora Utama Press.

Iskandar, Johan dan Budiawati S. Iskandar, 2011. Agroekosistem Orang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Iver, Mc. 1980. Jaring-jaring Pemerintahan. Jakarta: Aksara Baru.

James M, Henselin. 2006. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

James, Pip. 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mustapa, Hasan. 2010. Adat Istiadat Sunda. Edisi ke-3 Cetakan ke-1. Bandung: Alumni.

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Scott John (editor). 2011. Sosiologi The Key Concepts. Jakarta: Rajawali Press.

Setiadi, Elly M. dan Usman, Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Pemahaman Fakta dan gejala Permasalaha Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana.

Soekanto, Soerjono. 2013. Sosoilogi Suatu Pengantar. Cetakan ke- 45 edisi revisi. Jakarta: Rajawali Press.

Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Cetakan ke-6 edisi revisi. Jakarta: Djambatan.

Internet

Diakses dari http://www.omtani.com/ 2015/03/program-intensifikasi-pertanianrevolusi-hijau.html, tanggal 2 Februari 2016, pukul 10.45 wib.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v8i2.74

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License