REPRESENTASI MUSIK SEBAGAI SEBUAH IDEOLOGI DI PESANTREN DALAM FILM BAIK-BAIK SAYANG
Abstract
Artikel ini membahas musik di pesantren yang direpresentasikan sebagai sebuah ideology dalam film Baik-Baik Sayang.Perdebatan ideologi yang membolehkan dan melarang musik masih diperdebatkan di kalangan ulama dapat diargumentasikan sebagai manifestasi ideologi sebuah instansi pendidikan berbasis agama Islam tertentu. Perdebatan ideologi tersebut direpresentasikan dalam film Baik-Baik Sayang dengan mengangkat cerita perjalanan sebuah band musik bernama Wali yang dibentuk di Pesantren La Tansa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan konsep media representasi Stuart Hal dan kajian sinema. Penelitian ini menunjukkan bahwa film merepresentasikan musik sebagai ideologi secara biner. La Tansa dan Band Wali merupakan representasi ideologi yang membolehkan musik di pesantren. Ideologi yang berlawanan direpresentasikan melalui tokoh antagonis. Film juga merepresentasikan fenomena bentuk ideologi lain yang lebih negosiatif dalam sosok ayah Fa’ank.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Jurnal
Budiman, H. G. "Representasi Tentara dan Relasi Sipil-Militer dalam Serial Patriot" dalam Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya Vol.10 No. 1. Maret 2018. Hlm 115-130.
Nurfaidah, R. "Konflik Internal Multikulturalisme dalam Film Good Bye Lennin". 2016, 5(2), 27. doi: 10.17510/paradigma.v5i2.55.
Poyk, S. D. M., & Pandjaitan, Y. A. "Representation of Indonesia in Wonderful Indonesia's Feeling is Believing Tourism Advertisement: a Critical Discourse Analysis". 2016, 6(1), 21. doi: 10.17510/paradigma.v6i1.84
Buku
Althusser, L. 2008.
On Ideology. London: Verso.
Azra, A. 1997.
Pesantren: Kontinuitas dan Perubahan. dalam N. Madjid (Ed.), Bilik-Bilik Pesantren. Jakarta: Paramadina.
Barker, C. 2004.
The Sage Dictionary of Cultural Studies. London: Sage Publication Ltd.
Dhofier, Z. 1994.
Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Durham, M. G., & Kellner, D. M. 2001.
Media and Cultural Studies: Wiley.
Eagleton, T. 1991.
Ideology : an Introduction. London: Verso.
Hall, Stuart. 1995.
The Whites of Their Eyes: Racist Ideologies and the Media. dalam G. Dines & J. M. Humez (Eds.), Gender, Race and Class in Media: a text-reader. Thousand oaks: Sage.
________. 2003.
The work of representation. dalam S. Hall (Ed.), Representation: Cultural Representations and Signifying practices (hlm. 13-74). London: Sage.
Hammer, R., & Kellner, D. 2009. Media/cultural Studies: Critical Approaches: Peter Lang.
Majid, N. 1997.
Bilik-bilik pesantren : sebuah potret perjalanan. Jakarta: Paramadina.
Pratista, H. 2008.
Memahami Film: Homerian Pustaka.
Villarejo, A. 2006.
Film Studies The Basics. New York: Routledge.
Internet
Nagaswara. 2010. Wali Cetak Rekor dengan RBT. diunduh Tanggal 4 Juli pukul 22.30 WIB., 2018, dari http://www.nagaswara.co.id/berita/detail/4/wali-cetak-rekor-dengan-rbt
Siregar, A. S. 2011. Flick Review : Baik Baik Sayang. diunduh Tanggal 07 Agustus pukul 22.24 WIB, 2018, dari http://www.flickmagazine.net/review/501-baik-baik-sayang.html.
DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v10i3.432
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Patanjala Indexed by :
ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.