PERKEMBANGAN PERGURUAN ISLAM Al-KHAIRIYAH CILEGON BANTEN (1916-1950)
Abstract
Abstrak
Perjuangan masyarakat Cilegon Banten dalam menghadapi kaum penjajah dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang dianggap paling efektif untuk menghadapinya adalah melalui pendidikan. K.H Syam’un sebagai salah seorang ulama di Cilegon mempunyai harapan dan idealisme yang tinggi untuk mengembangkan potensi masyarakat Cilegon dan sekitarnya melalui pendidikan. Ia mendirikan sebuah pesantren dengan nama Pesantren Al-Khairiyah dengan mengambil tempat di daerah asalnya, yaitu Citangkil. Kiai Syam’un berkeinginan agar keberadaan Pesantren Al-Khairiyah menjadi suatu lembaga yang bermanfaat bagi perkembangan dan kesejahteraan umat manusia khususnya daerah Cilegon dan Banten. Keinginan dan harapan Kiai Syam’un menjadi kenyataan. Pesantren Al-Khairiyah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sejak tahun 1916 sampai tahun 1930 Pesantren Al-Khairiyah Citangkil berhasil memasuki masa keemasan. Pesantren Al-Khairiyah dapat mengimbangi sekolah Pemerintah Belanda di Wilayah Cilegon. Pada masa perang kemerdekaan, ulama Banten di samping sebagai tokoh agama, juga mampu memegang jabatan di pemerintahan. Jabatan yang dipegang adalah jabatan residen, bupati, wedana, sampai birokrasi di bawahnya. Ulama Banten yang memegang jabatan di pemerintahan, antara lain; KH. Ali Jaya di Delingseng (Pulomerak-Cilegon); dan KH. Abdul Haq di Padarincang (Ciomas-Serang).
Abstract
Education is considered to be affecting in fighting colonialism in Cilegon, Banten. K.H. Syam’un built a pesantren called Pesantren Al-Khairiyah in Citangkil to fulfill the need, with the hope that it could be beneficial to the development and prosperity of humankind especially in Cilegon and Banten. The pesantren reached its golden age between 1916-1930. It could compete with school administered by the Dutch.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Djamari. 1995.
”Ulama Kunci Pergerakan Perjuangan dan Pembangunan Bangsa”, Dalam kumpulan Karangan Banten Menuju Masa depan. Serang: Pemkot Propinsi Banten.
Djatnika. Rahmat. 1995
”Perjuangan K.H. Wasyid dan Para Ulama Banten Lainnya Menentang Kolonialisme Belanda ", Dalam kumpulan Karangan Banten Menuju Masa Depan. Serang: Pemkot Propinsi Banten.
Indonesia. Depag. 2001.
Visi dan Misi, Serta Program Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Hasymy, A. 1993.
Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Bandung: Almaarif.
Kartodirdjo, Sartono. et al. 1990
Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Muhyidin, Mansyur. 1990.
Karya Seorang Prajurit Banten: Kyai Haji Syam’un. Cilegon-Banten: Perguruan Islam Al-Khairiyah Citangkil.
Thaha, Idris. 2003.
“Kiai Jenderal Haji Syamun Pejuang Kemerdekaan Asal Banten”. Amanah No 160. hal I-VI
Syam’un, Rakhmatullah. 1972.
Riwayat Perjuangan Ki Syam’un. Cilegon: tp .
Yacub. 1984
Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung: Angkasa.
Dokumen
Dokumen Pengurus Besar Al-Khariyah, t.t
Informan
Nama : KH. Fathullah Syam’un
Umur : 72 Tahun
Alamat : Jln. Agus Salim Cilegon
Nama : H. Hikmatullah A. Syam’un
Umur : 58 Tahun
Alamat : Jl. Enggus Arja Citangkil Cilegon
DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i1.123
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Patanjala Indexed by :
ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.