SAKAI SAMBAIAN : SISTEM GOTONG ROYONG DI LAMPUNG TIMUR

Ani Rostiyati

Abstract


Abstrak

 

            Di Lampung Timur tepatnya di Desa Negara Nabung Kecamatan Sukadana, masyarakatnya masih memegang kuat nilai-nilai kegotongroyongan yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, baik gotong royong tolong-menolong maupun gotong royong kerja bakti. Masyarakat Negara Nabung menjalankan  aktivitas gotong royong tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari, baik di bidang mata pencaharian hidup, kemasyarakatan, dan pelaksanaan upacara adat.  Di bidang mata pencaharian, mereka melakukan gotong royong di bidang pertanian yakni di ladang (kebun) dan  sawah. Selain bidang pertanian, gotong royong juga dilakukan dalam bidang kemasyarakatan yakni  membantu dalam mendirikan rumah, kematian, dan jika ada musibah seperti sakit, kebakaran, kecelakaan dan lain-lain. Di bidang adat, masyarakat  tolong-menolong dalam pelaksanaan upacara adat, misalnya dalam upacara perkawinan, kelahiran, dan pemberian gelar (cakak pepadun). Gotong royong kerja bakti juga dilakukan untuk kepentingan umum seperti memperbaiki jalan, mesjid, irigasi, dan balai desa. Namun demikian, tidak dipungkiri pada masa sekarang bentuk gotong royong mengalami perubahan akibat dari perkembangan teknologi, industrialisasi, dan modernisasi. Terlepas dari perubahan yang terjadi, sikap gotong royong pada masyarakat Negara Nabung masih cukup kuat melekat. Hal itu disebabkan di Desa Negara Nabung terdapat prinsip sakai sambaian, salah satu prinsip hidup gotong royong di Lampung. Sakai sambaian adalah nilai budaya penting pada masyarakat Negara Nabung yang sudah menjadi pedoman hidup sehari-hari.

 

Abstract

Desa (village) Negara Nabung, Kecamatan (district) Sukadana in East Lampung holds strong values of togetherness (gotong-royong), either in their daily social life or in traditional ceremony. This kind of value has gradually faded due to very fast development in technology, industrialization and modernization. Fortunately, Desa Negara Nabung has a principle called sakai sambaian that helps their bond strong. Sakai sambaian is their guidance in their daily social life, e.g. in erecting new houses, mending roads, and conducting wedding ceremony.


Keywords


gotong royong, aktivitas, pandangan hidup masyarakat Negara Nabung Lampung Timur, togetherness, activities, way of life of Negara Nabung community in East Lampung.

Full Text:

PDF

References


Ahima-Putra, H.S. 2002. Budaya Lokal Sebagai Sumber Penataan Sosial”. Makalah dalam Temu Budaya Daerah di PPPG Matematika, 5-6 Agustus 2002. Yogyakarta : Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

______ . 2007. “ Organisasi Sosial Lokal di Indonesia”. Makalah dalam Bimbingan Teknis Penelitian. Jakarta: Direktorat Tradisi.

_______. 2004. Jejak Masa Lalu. Sejuta Warisan Budaya. Yogyakarta: Kunci Ilmu.

Haryono, T. 2002. ” Peran Budaya Lokal dalam Pranata Sosial”. Makalah dalam Temu Budaya Daerah, di PPPG Matematika, 5-6 Agustus 2002. Yogyakarta: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradsional Yogyakarta.

Koentjaraningrat. 1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

________. 1982. Kebudayan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia

_______. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka

Keesing, RM. 1989. Antropologi Budaya, Suatu Perspektif Kontemporer. Jakarta: Erlangga

Rudito. 2007. ”Organisasi Sosial”. Makalah pengarahan penelitian organisasi sosial. Jakarta: Direktorat Tradisi.

Sentoso,P. 2003. ”Pengelolahan Modal Sosial dalam Rangka Pengembangan Otonomi Daerah: Suatu Tantangan”. Dinamika Pedesaan dan Kawasan.

Sumintarsih. 2010. Pranata Sosial di Lingkungan Masyarakat Ponorogo (Sebuah Gambaran Budaya di Desa Sumoroto). Yogyakarta: Patrawidya




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i1.125

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License