UPACARA SEBA PADA MASYARAKAT BADUY

Endang Supriatna

Abstract


Abstrak

Desa Kanekes adalah salah satu desa di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Sebagian besar tanahnya merupakan dataran tinggi yang bergunung dengan lembah-lembah yang merupakan daerah aliran sungai dan hulu-hulu sungai yang mengalir ke sebelah utara. Bagian tengah dan selatan desa merupakan hutan lindung atau hutan tutupan yang oleh penduduknya, yaitu Orang Baduy, sangat dijaga kelestariannya. Seba merupakan sebuah tradisi yang setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat Baduy sebagai wujud nyata tanda kesetiaan dan ketaatan kepada penguasa. Seba itu sendiri merupakan peristiwa dalam untaian adat masyarakat Baduy yang dilakukan seusai upacara Kawalu dan Ngalaksa. Upacara Seba mereka laksanakan melalui persiapan yang matang serta berpedoman pada peraturan adat. Orang yang berperan  melakukan Seba adalah kepercayaan Puun atas nama warganya untuk memberikan laporan kepada Pemerintah sekaligus menjembatani komunikasi. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara rinci fenomena sosial tertentu. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Yaitu pendekatan yang menggambarkan persoalan manusia dan kebudayaannya yang kompleks dan menyeluruh.

 

Abstract

Seba (giving tribute) ceremony is performed every year by the Baduy of Desa (village) Kanekes, district of Leuwidamar, regency of Lebak, the Province of Banten. It is a manifestation of signs of loyalty and obedience to the ruler. It is a part of a series of customary ceremony that is carried out by the Baduy after Kawalu and Ngalaksa ceremonies. Puun (the chief) gives authority to a member of his community to perform seba to deliver report to government and to bridge communication between them. This is a descriptive-qualitative research. It is hoped that the author could describe a more detailed information concerning certain social phenomenon such as seba.


Keywords


Masyarakat Baduy, Nilai Budaya, Upacara Seba, Baduy society, cultural values, seba ceremony.

Full Text:

PDF

References


Buku

Adimihardja, K. (2000). Orang Baduy di Banten Selatan: Manusia air pemelihara sungai, Jurnal Antropologi Indonesia, Th. XXIV, No. 61, Jan-Apr 2000, hal 47-59.

Danasasmita, Saleh et. al. 1986. Kehidupan Masyarakat Kanekes, Bandung: Bagiab Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi). Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidik-an Dan Kebudayaan.

Djoewisno M.S., 1984. Potret Kehidupan Masyarakat Baduy. Banten

Harsoyo, 1982. Pengantar Antropologi. Cet. IV.Jakarta: Binacipta.

Iskandar, Johan. 1992. Sistem Perladangan Pada masyara-kat Baduy. Bandung: Jembatan.

Koentjaraningrat, 1980. Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta: Dian Rakyat.

---------------, 1982. Kebudayaan Mentalitet Dan Pembangun-an. Cet. IX Jakarta: Gramedia.

---------------, 1993. Masyarakat Terasing di Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia.

Singarimbun, Masri et. al. 1985. Metode Penelitian Survei, Cet. V. Jakarta: LP3ES.

Soeriadiradja, R. Djatnika., 1951. Baduy: Buku Bacaan Bahasa Sunda. Kementrian Pendidikan Pengajaran Dan Kebudayaan. Jakarta.

Suhada, 2003. Masyarakat Baduy Dalam Rentang Sejarah. Banten: Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Suhandi, A. Shm. (et. all), 1986. Tata Kehidupan Masyarakat Baduy di Provinsi Jawa Barat. Bandung: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Makalah, Brosur, Surat Kabar, dll.

Anis Djatisunda, 2005. Sunda Wiwitan Agama Orang Sunda Yang Berpribadi Sunda. Makalah dalam sebuah seminar bertema: Memahami Sunda Wiwitan dalam Konteks Kebudayaan Sunda. Bandung.

Asghary, Basri Iba. 1988. Semalam di Kampung Tangtu Cibeo Bersama Orang Baduy Dalam. Majalah Amanah. Jakarta, Nopember.

Edwin, Norman,. 1980. Arca Domas dan Badui di Kanekes. Dalam Intisari no. 202, Jakarta: Gramedia, Mei. Hal. 120 – 128.

Purwitasari, Tiwi., 2000. Kultus Arca Domas dan Pelestarian Hutan: Studi Kasus Komunitas Baduy. Kompol-Jawa Barat. Dalam Etty Saringendyati (ed.). Kronik Arkeologi: Perspektif Hasil Penelitian Arkeologi di Jawaq Barat, Kalimantan Barat dan Lampung. Jakarta: Pusat Arkeologi Nasional. Hal. 64-73.

Subagiyo Kodrat, 1975. Sekelumit Tentang Masyarakat Kanekes (Masyarakat Baduy) Di Kabupaten Lebak. Rangkasbitung: tp. Thn.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i3.160

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License