PERPINDAHAN PENDUDUK DALAM TIGA MASA: KOLONISASI, KOKUMINGGAKARI, DAN TRANSMIGRASI DI PROVINSI LAMPUNG (1905-1979)

M. Halwi Dahlan

Abstract


Abstrak

Kolonisatie adalah program perpindahan penduduk versi pemerintah Hindia Belanda pada awal abad XX.  Program migrasi ini awalnya diberi nama Kolonisatieproof dan dijalankan sesuai dengan tuntutan Politik Etis bersama dengan program edukasi dan irigasi. Meski kelihatannya sebagai program yang peduli terhadap perbaikan kondisi masyarakat pribumi, tetapi sejatinya ketiga program tersebut dilaksanakan untuk kepentingan kolonialisme di Hindia Belanda yang telah sekian lama meraup keuntungan sejak masa VOC dan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan militer Jepang juga dilakukan perpindahan penduduk yang disebut kokuminggakari khusus di wilayah Lampung.  Penduduk yang dipindahkan ini adalah para rômusha dari Pulau Jawa.  Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, program perpindahan penduduk ini dilanjutkan dan disebut transmigrasi.  Tidak jauh berbeda dengan kolonisasi, sasaran perpindahan penduduk ini adalah dari daerah-daerah yang dianggap padat penduduknya terutama Pulau Jawa ke daerah lain di Indonesia.  Khusus Lampung, pelaksanaan perpindahan penduduk ini sangat bernilai karena daerah ini menjadi pionir proyek di tiga masa pemerintahan.  Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan tiga peristiwa perpindahan penduduk tersebut disertai perbandingan di antara ketiganya. Penulisan ini menggunakan teknik pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan dan mengenai dampak yang ditimbulkan dianalisis menggunakan teori integrasi. 

 

Abstract

In the early twentieth century, the Nederland-Indie  government introduced a program Kolonisatie. At the beginning of its implementation, that program was know as Kolonisatieproof. The program is run in accordance with the Ethical Policy along with educational and irrigation program. Although it seems as programs that concerned to the improvement of indigenous peoples, but is actually that programs were implemented for the benefit of the Dutch East Indies's colonialism. In the reign of the Japanese military, migration program also conducted by goverment which known as kokuminggakari, especially in Lampung. The Population which displacement in kokuminggakari's program is the romushas of Java. After the independence of the Republic of Indonesia, this program continued and know as migration and transmigration. In the era of Indonesian independence, the government carried out the similar program with the colonization program. The purpose of this program is to moved the population from the densely region, especially in Java, to moved to other region in Indonesia. In Lampung, the implementation of this migration  is very important because the area has become a pioneer project in three periods. The purpose of this research was to describe the migration of three events with a comparison between the three events. This study uses the source collection techniques through the study of literature and the data were analyzed using the theory of integration.


Keywords


kolonisasi, kokuminggakari , transmigrasi, sejarah, colonization, kokuminggakari, transmigration, history.

Full Text:

PDF

References


Makalah

Schalkwijk, W.C. 1918. De Kolonisatieproevon in de Lampongsche Districten. Dalam “Koloniale Studien”. Tahun Kedua, Jld. 2,

Sudarno. 1996. Kolonisasi di Gedongtataan (Lampung) Tahun 1905-1917. Makalah untuk Kongres Nasional Sejarah Tahun 1996. Jakarta: Ditjarahnitra.

Buku

Budiman, Arief. Ed. 1985. Transmigrasi di Indonesia. Ringkasan Tulisan dan Hasil-hasil Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Breman, Jan. 2014. Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa. Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa 1720-1870. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Gottschalk, Louis. 1986. Understanding History: A Primer of Historical Method, atau Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Cet. V. Jakarta: UI Press.

Heeren, H.J. 1979. Transmigrasi di Indonesia. Terj. Hans Daeng dan Wille Koen. Jakarta: Gramedia.

Heyting, H.G. 1938. De Les van Wortelvast Gedongtataan. Dalam “De Indiche Gids”. Tahun ke-60, Jld. 2.

Kartodirdjo, Sartono, dan Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. 1973. Sejarah Nasional Indonesia. Jilid V. Jakarta Depdikbud.

________. 1990. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Jld. 2, Jakarta: Gramedia.

Kuntowijoyo. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah. Cet. III. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Kurasawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol, Studi Tentang Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945. Jakarta: Grasindo

Suriadiningrat, Bayu. 1981. Sejarah Pemerintahan di Indonesia. Babak Hindia Belanda dan Jepang. Jakarta: Dewaruci Press.

Susanto, Astrid S. 1985. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Cet V. Jakarta: Binacipta.

Warsito, Rukmadi, Sujarwadi, Kustadi, Indriyati Eko Purwaningsih, Chodidah Budi Raharjo, S. Imah Afwan, Sri Sumarni, Arief Budiman. 1984. Transmigrasi, dari Daerah Asal Sampai Benturan Budaya di Tempat Pemukiman. Jakarta: Rajawali.

Yayasan Mahasiswa Tridharma. 1981. Pemikiran Mahasiswa dan Intelektual Menghadapi Ledakan Penduduk” Jakarta: Yayasan Mahasiswa Tridharma.

Internet

sejarah.kompasiana.com/2012/07/03/hg-heyting-pimpin-kolonisasi-perdana-ke-lampung-475334.html. Diakses 19 Mei 2014, 10.41 WIB.

http://metrokota.go.id/statis_detail.php?no=98, Hari Jadi Kota Metro. Diakses 28 Juli 2011, pukul 10.23 WIB.

http://www.thesiswonoconcern.com/ts/?p=100, 50 Tahun Penyelenggaraan Trans-migrasi. Diakses 15 April 2012, 09.32 WIB.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v6i3.164

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License