ANTONI PENGRAJIN CETIK DARI KABUPATEN LAMPUNG BARAT; KAJIAN NILAI ETOS KERJA

Yuzar Purnama

Abstract


Cetik/gamolan pekhing merupakan alat musik yang berasal dari Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung Barat. Cetik terbuat dari bambu, alat musik ini hanya digunakan untuk keperluan upacara adat dan pengiring dalam penyambutan tamu, karena cetik sulit untuk dipelajari. Pengrajin cetik di Provinsi Lampung jumlahnya relatif tidak banyak, mereka tetap menggeluti pekerjaan tersebut walaupun hasilnya tidak mencukupi. Hal inilah yang menarik bagi penulis untuk meneliti tentang pengrajin cetik dan alat  musik cetik. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang alat musik cetik dan pengrajinnya. Penulisan ini dibatasi dalam bentuk pertanyaan, apa cetik itu? Bagaimana membuatnya? Bagaimana perkembangannya? Bagaimana sosok Antoni sebagai pengrajin cetik? Apakah memiliki etos kerja? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan penelitian, cetik mengalami kesulitan untuk dipelajari dan dimasyarakatkan,  setelah dimodifikasi dari pentagonis menjadi diatonis, cetik lebih mudah dipelajari. Namun, cetik asli  tetap dipertahankan dan dilestarikan. Pengrajin cetik harus begulat antara kebutuhan hidup dengan tanggung jawab sebagai penerus leluhur untuk melestarikan warisan budaya. Perjuangan hidup pengrajin cetik yang dilematis menciptakan etos kerja yang dapat diadopsi oleh generasi penerus bangsa.   



Cetik / gamolan pekhing is a musical instrument that originated from province of Lampung, especially in West Lampung District. Cetik is made from bamboo; this instrument is used only for ceremonial purposes and accompanist in welcoming guests, because cetik is difficult to learn. Cetik Craftsmen in Lampung Province relatively few in number, they still wrestle the job although the results are not sufficient. This is interesting for the writer to investigate about cetik craftsmen and cetik musical instruments. This research aims to obtain clear information about cetik musical instruments and craftsmen. The writing is restricted in the following questions: What is cetik? How to make it? What about its progress? How to figure Antoni as a cetik craftsman? Does he have work ethic? This research uses descriptive method with qualitative approach. The conclusion of this research is cetik faces a problem to be studied and promoted. After it is modified from pentatonic be diatonic, cetik is easier to be learnt. However, the original cetik is still maintained and preserved. Cetik craftsmen must struggle between the necessities of life with the responsibility as a successor to the ancestors for preserving cultural heritage. Life struggle of cetik craftsmen dilemma created a work ethic that can be adopted by the next generation.



Keywords


Antoni, a cetik craftsman, cetik musical instruments, West Lampung, and the value of work ethic

Full Text:

PDF

References


DAFTAR SUMBER

Jurnal

Kodariah, Siti dan Gunardi, Gugun. “Nilai Kearifan Lokal dalam Pribahasa Sunda; Kajian Semiotik” dalam Patanjala Vol. 7 No. 1. Maret 2015. Hlm. 113-130.

Masduki, Aam. “Nilai-nilai yang terkandung dalam Puisi Sisindiran Bahasa Sunda di Kabupaten Bandung”. Dalam Patanjala Vol. 3. Nomor 1. Maret 2011. Hlm 50-68.

Nisfiyanti, Yanti. “Kajian Nilai Budaya yang terkandung dala Cerita Rakyat Betawi”. Vol.7. No.3. Sepetember 2015:493-508.

Intani, Ria. “Nilai Budaya pada Dolanan Dermayon”. Patanjala Vol. 3. No.1. Maret 2011:119-135).

Buku

Ali, Lukman. 1995.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Endraswara, Suwardi. 2009.

Metodologi Penelitian Folklor: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta : Medpress.

Bachtiar, DR. Wardi. 1997

Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Pamulang Timur Ciputat: Logos Wacana Ilmu.

Bogdan, Robert C. 1972

Participant Oberservation in Organi-zational Settings, Syracuse, N.Y. : Syracuse Univercity Press.

Gazalba, Sidi. 1973.

Sistematika Filsafat Pengantar Teori Nilai. Jakarta : Bulan Bintang.

Hasan, M. Iqbal. 2002

Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Hidayah, Zulyani. 2006.

Metode Penelitian Kepercayaan Masyarakat, Makalah dalam Penataran Tenaga Teknis Pamong, Jakarta.

Koentjaraningrat. et.al.1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia.

Putra, Heddy Shri Ahimsa. 2007

Peran dan Fungsi Nilai Budaya dalam Kehidupan Manusia. Makalah dalam Keegiatan Dklat Peneliti Tingkat Lanjutan.

Internet

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Barat, diakses tanggal 16 Desember 2016 jam 09.45 WIB

https://1.bp.blogspot.com/- diakses 16 Desember 2016 Jam 10.03 WIB

http://www.ilmupengetahuanalam.com/2015/08/ciri-khusus-6-jenis-bambu-dan-fungsinya.html diakses 5/1-2016 jam 08.33 WIB

http://www.mangyono.com/2015/07/bambu-betung-awi-bitung-dendrocalamus-asper.html. diakses 5/1/16 jam 08.37 WIB

http://www.forda-mof.org/itto/index. php/front/detailbudaya/83 16 des 10.18 WIB

https://blog.djarumbeasiswaplus.org/suhandi/?p=1311 16/12/16 jam 10.23 WIB

http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/gamolan-pekhing-gamelan-bam-bu-dari-lampung-barat. Diakses 16 Desember 2016 Jam 10.09 WIB.

https://www.google.co.id/search?q=cetik+lampung&newwindow=1&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjjgZeBw8XRAhXEo48KHd5YBLYQsAQIIg&biw=1366&bih=657#imgrc=zdT4COTaYb6xuM%3A diakses 16 Januari 2017 Jam 08.41

https://suaranada.files.wordpress.com/2011/08/cetik.jpg diakses 16 Januari 2017 Jam 08.51




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v9i1.348

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License