KALIMAT PENOBATAN RAJA: Membaca Logika Semiotik Orang Moronene di Pulau Kabaena

Heksa Biopsi Puji Hastuti

Abstract


 

Kalimat penobatan raja Moronene di Kabaena cikal bakalnya adalah pesan perpisahan Tebota Tulanggadi kepada putranya  yang terdapat dalam legenda “Donsiolangi dan Wa Lu Ea”. Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana pandangan filosofis orang Moronene di Kabaena terhadap posisi raja sebagai pemimpin tertinggi negeri, yang tercermin dari kalimat penobatan raja yang ada dalam legenda ini. Data berupa lima kalimat perpisahan raja dan anaknya diambil dari kisah legenda “Donsiolangi dan Wa Lu Ea”. Data dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan semiotika. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pandangan filosofis orang Moronene di Kabaena terhadap seorang raja adalah bahwa raja harus amanah dan mutlak berlaku adil pada rakyatnya; Raja harus berhati-hati dan penuh pertimbangan dalam mengambil putusan. Tanggung jawab sebagai raja dapat membalikkan kejadian; Kebijakan raja sangat berdampak bagi negerinya, baik dampak positif maupun negatif; dan Raja harus selalu siap menjawab pertanyaan dan mencari solusi bagi segala permasalahan rakyatnya. 


Keywords


lKalimat penobatan raja Moronene, Legenda “Donsiolangi dan Wa Lu Ea”, logika semiotika, Pulau Kabaena

Full Text:

PDF

References


Jurnal

Hastuti, Heksa Biopsi Puji. 2016.

“Representasi Kultural Laki-Laki dan Perempuan dalam Kisah “Putri Lungo” dalam Jurnal Telaga Bahasa Vol. 4 No. 2. Desember 2016. Hlm. 187-206.

Purnama, Yuzar. 2016.

“Mitologi Saedah Saenih: Cerita Rakyat dari Indramayu” dalam Patanjala Vol. 8 No. 3. September 2016. Hlm. 333-348.

Yulianto, Agus. 2015.

“Kisah Pangeran Suriansyah Membangun Masjid: Suatu Analisis Semiotik” dalam Matrasastra Jurnal Ilmiah Kesastraan Vol. 2 No. 1. Juni 2015. Hlm. 1-14.

Buku

Danesi, Marcell. 2010.

Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi (Evi Setyarini dan Lusi Dian Piantari, penerjemah). Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

Limba, Rekson S., dkk. 2015.

Sejarah Peradaban Moronene. Yogyakarta: Penerbit Lukita.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2012.

Penelitian Sastra dengan Pendekatan Semiotik. Dalam Jabrohim (Ed.), Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010.

Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. 2011.

Antropologi Sastra: Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sayuti, Suminto A. 2012.

Strukturalisme Dinamik dalam Pengkajian Sastra. Dalam Jabrohim (Ed.), Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Vansina, Jan. 2014.

Tradisi Lisan sebagai Sejarah. Astrid Reza dkk. (penerjemah), Aditya Pratama (penyunting). Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Tesis, Laporan Penelitian

Muis, Early Wulandari. 2010.

Tumbuhan Moronene: Relasi Antara Budaya dan Falsafah Hidup Masyarakat Moronene. Tesis. Program Studi Antropologi, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hastuti, Heksa Biopsi Puji, Uniawati, & Rahmawati. 2015.

Inventarisasi Sastra Lisan Sulawesi Tenggara: Sastra Moronene. Laporan Penelitian. Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara.

Prosiding

Muis, Early Wulandari. 2015.

Adati Totongano Wonua: Identitas Moronene yang Tetap Lestari. Dalam Firman AD & Sandra Safitri Hanan (Ed.), Prosiding Kongres II Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2014, hlm. 202-208. Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v9i3.37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License