KRISIS POLITIK DI KALIMANTAN BARAT 1950: SUATU PROSES MENUJU INTEGRASI KE DALAM REPUBLIK INDONESIA

Mohammad Rikaz Prabowo, Aman Aman

Abstract


This event was based on the background of competition between political groups after the recognition of Indonesian sovereignty on December 27, 1949, namely the pro-integration groups into the Republik of Indonesia through the West Kalimantan National Committee (KNKB), with those who wanted to maintain the status of the Special Region of West Kalimantan (DIKB) within the framework of a systemized Federal RIS. This competition resulted in a political crisis that affected the entire province. The republicans in the KNKB demanden the DIKB Government that West Kalimantan be part of the Republic of Indonesia. This desire was responded coldly, even though the DIKB figures rejected the entry of the TNI. This sparked demonstration that led to the arrest of republicans and a general strike which resulted in a political crisis. The political crisis subsided after the arrival of the RIS and DPR-RIS Commissioners. The arrest of Sultan Hamid II on April 5 1950 paralyzed DIKB and accelerated joining the Republic of Indonesia.


Keywords


DIKB, Sultan Hamid II, RIS, RI

Full Text:

PDF

References


Abbas, I. (2014). Memahami Metodologi Sejarah Antara Teori dan Praktek *). In Jurnal ETNOHISTORI (Vol. 1, Issue 1). http://garuda.ristekdikti.go.id/documents/detail/848669

Abubakar, A., Krisdiana, R., Usman, S. D., Andi, U. F., Wibawa, M. A., & Akbar, A. (2019). Menegakkan Kedaulatan dan Ketahanan Ekonomi: Bank Indonesia Dalam Pusaran Sejarah Kalimantan Barat (Nawiyanto (ed.)). BI Institute.

Agung, I. A. A. G. (1994). Pernyataan Rum-Van Roijen 7 Mei 1949. Yayasan Pustaka Nusatama-Sebelas Maret University Press.

Ahok, P., Ismail, S., & Tjitrodarjono, W. (1992). Sejarah Revolusi Kemerdekaan (1945 - 1949) Daerah Kalimantan Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=1524&keywords=

Aju. (2017a). J.C. Oevaang Oeray: Dari Federasi ke NKRI. Derwati Press.

Aju. (2017b). Kalimantan Barat: Lintasan Sejarah dan Pembangunan dari Era Kolonial Belanda-Tahun 2013. Derwati Press.

Alqadrie, S. I., & Sastrowardoyo, P. (1984). Sejarah Sosial Daerah Kotamadya Pontianak. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=2384&keywords=sejarah+sosial+kotamadya+pontianak

Amir, M. (2010). Dari Federalis Ke Unitaris: Studi Kasus Sulawesi Selatan 1945-1950. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 2(2), 341. https://doi.org/10.30959/patanjala.v2i2.222

Andi, T. N., & Rahman, R. (2010). Pemerintahan Kota Pontianak dari Sultan Sampai Walikota. Komunitas Lentera.

Anonim. (1947, Mei, 13). West-Borneo-Statuut Getekend. Het Dagblad, 4.

Anonim. (1949, Agustus, 24). Sultan Hamid II ter R.T.C: Indonesie iz Zwaar Ziek. Het Dagblad, 2.

Asfar, D. A. (2005). Citra Manusia Dalam Novel Sejarah Perjuangan Rakyat Kalimantan Barat Karya M. Yanis. Balai Bahasa Kalimantan Barat.

Bhakti, I. N., & Mengko, D. M. (2018). Intelejen dan Politik di Indonesia: Tinjauan Sekilas pada Era Soekarno. In I. N. Bhakti, D. M. Mengko, & S. N. Siregar (Eds.), Intelejen dan Politik Era Soekarno2 (pp. 1–22). LIPI Press.

Colijn, A. W. (1949, November, 29). Welkom voor S. Hamid. De Locomotief, 2.

Colijn, A. W. (1950, Januari, 18). TNI in Pontianak. De Locomotief, 4.

Darmadi, Y. (2017). 110 Tahun Dokter Mas Soedarso. Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2. https://www.pustaka-bpnbkalbar.org/berita/110-tahun-dokter-mas-soedarso

Feith, H. (2007). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Equinox.

Hasanudin. (2016). Poltik dan Perdagangan Kolonial Belanda di Pontianak. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 8(2), 203–218. https://doi.org/10.30959/patanjala.v8i2.73

Hatta, M. (2018). Menuju Gerbang Kemerdekaan. Kompas Media.

Houbolt, J. (1950, Agustus, 18). Vervulling van Nationale aspiraties brengt politieke stabiliteit. Nieuwsblad Voor Indonesie, 2.

Houbolt, J. (1950, April 6). Commentare op Arrrestatie van Sultan Hamid II. Nieuwsblad Voor Indonesie, 1.

Huda, N. (2009). Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan, dan Problematika. Pustaka Pelajar.

Joel, H. (1949, November 26). Overdracht, concentratie en hulpverlening. Java Bode, 4.

Joel, H. (1950, Januari, 12). Daerah-hoofd West-Borneo. Java Bode, 2.

Joel, H. (1950, Maret, 10). Staking te Pontianak legt bedrijfsleven lam. Java Bode, 4.

Joel, H. (1950, Mei, 10). Tweehoeksconferentie begint 16 Mei. Java Bode, 1.

Kanumuyoso, B. (2020). Metode Sejarah. Direktorat PTLK, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kanumuyoso, B., Brahmantyo, K., & Irsyam. Tri Wahyuning M. (2020). Penulisan Sejarah (A. S. Rizal (ed.)). Direktorat PTLK, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Klooster, W. S. (1949, September 20). De vlag in Kalimantan. Het Nieuwsblad, 4.

Klooster, W. S. (1950, Januari, 14). Hatta Bezoek Aan Pontianak. 1Het Nieuwsblad, 4.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Tiara Wacana.

Leirissa, R. Z. (2006). Kekuatan Ketiga Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Pustaka Sejarah.

Listiana, D., Wijanarko, N. B., Prabowo, R. D., & Ratmanto, A. (2015). Melawan Arus: Membaca Narasi Baru Sejarah Indonesia (Ara (ed.)). Atap Buku. https://www.academia.edu/35991217/TROPE_BARU_SULTAN_HAMID_II_DI_RANAH_POLITIK_LOKAL

Mangunwijaya, Y. (1999). Menuju Republik Indonesia Serika. PT. Gramedia Pustaka.

Mierop, A. H. F. (1949, Desember, 24). Delegatie naar Nederland. Nieuwe Courant, 4.

Mierop, A. H. F. (1950, Mei, 20). Essentialia RI-grondwet en het goede van de RIS. Nieuwe Courant, 4.

Mierop, A. H. F. (1950, Maret, 15). Pontianak geisoleerd. Nieuwe Courant, 4.

Mierop, A. H. F. (1950, Mei, 10). West-Borneo. Nieuwe Courant, 4.

Nugraha, D. P. (2012). Partai Politik Lokal di Indonesia (Analisis Kedudukan Dan Fungsi Partai Politik Lokal 1955-2011). Universitas Indonesia.

Persatuan Djaksa-Djaksa Seluruh Indonesia (Persadja). (1955). Process Peristiwa Sultan Hamid II. Penerbit Djakarta.

Putro, W. S. (2018). Konferensi Inter-Indonesia Tahun 1949: Wujud Konsensus Nasional antara Republik Indonesia dengan Bijeenkomst voor Federaal Overleg. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 3(1), 34. https://doi.org/10.14710/jscl.v3i1.17341

Rahmayani, A. (2013). Industri Keramik Tradisional Cina Di Sakkok, Singkawang 1933-2000. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 5(2), 217. https://doi.org/10.30959/patanjala.v5i2.133

Rinardi, H. (2012). Dari RIS Menjadi Negara RI: Perubahan Bentuk Negara Indonesia Pada Tahun 1950. MOZAIK: Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 12(2), 92–209.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (1985). 30 Tahun Indonesia Merdeka: 1950-1964. PT. Citra Lamtoro Agung Persada.

Soedarto. (1989). Naskah Sejarah Perjuangan Rakyat Kalimantan Barat 1908-1950. Pemerintah Daerah Tk.II Kalimantan Barat.

Soedarto., Adhisidharto, W., & Sugeng. (1978). Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Kalimantan Barat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Staf Semdam XII. (1970). Tandjungpura Berjuang: Sejarah Kodam XII/Tandjungpura. Pontianak. Yayasan Tanjungpura.

Tanasaldy, T. (2014). Regime Change and Ethnic Politics in Indonesia Dayak Politics of West Kalimantan. KITLV.

Teunis, A. (1950, Maret, 9). Staking in West-Borneo. De Locomotief, 4.

Teunis, A. (1950, April 18). West-Borneo is Opgeheven. De Locomotief, 1.

Turiman. (2013). Analisis Semiotika Hukum Terhadap Lambangan Negara Republik Indonesia. Jurnal Hukum Dan Pembangunan, 43(3). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21143/jhp.vol43.no3.1495

Usman, S. D. (2018). Di Bawah Lambaian Sang Merah Putih: Kisah Revolusi Kalimantan Barat 1945-1950. Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kalimantan Barat.

Utami, D. (2004). Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) 20 Desember 1949-6 September 1950 [Universitas Sanata Dharma]. https://repository.usd.ac.id/25949/

Utami, S. R. (2018). Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945-1949. Derwati Press.

Vinsensius. (2015). Sultan Hamid II Berwajah Ganda Dalam Karier Politiknya di Indonesia [Universitas Sanata Dharma]. https://repository.usd.ac.id/2748/

Wajidi, W. (2015). Eksistensi Partai Indonesia Raya (Parindra) Di Kalimantan Selatan, 1935-1942. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 7(1), 17. https://doi.org/10.30959/patanjala.v7i1.80

Widayati, W. (2015). Sistem Parlemen Berdasarkan Konstitusi Indonesia. Masalah-Masalah Hukum, 44(4), 415. https://doi.org/10.14710/mmh.44.4.2015.415-424

Yanis, M. (1998). Djampea: Novel Sejarah Perjuangan Rakyat Kalimantan Barat. Dewan Kesenian Kalimantan Barat dan Badan Penerbit Universitas Tanjungpura.

Zamzam, Z. (1950, Maret, 31). Residen buat Kalimantan Barat. Kalimantan Berdjuang, 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v13i2.796

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License