PERANAN SENIMAN DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Adeng Adeng

Abstract


Abstrak

Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) (1945-1949) masih menampil-kan tokoh-tokoh yang aktif di dalam politik maupun di bidang militer. Para seniman sendiri, walaupun tidak segencar kaum politik dan militer, peranan mereka dalam perjuangan kemerdekaan tidak kecil. Kurangnya informasi terhadap aktivitas para seniman, mengakibatkan masyarakat luas kurang mengetahui peranan mereka dalam periode perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Padahal peranan seniman dalam perjuangan selalu memberikan semangat kepada para pejuang di medan perang, seperti menciptakan lagu-lagu perjuangan, coretan-coretan kanvas,  puisi-puisi, dan sebagainya. Karya mereka disampaikan melalui surat kabar maupun media elektronik, seperti Radio Republik Indonesia (RRI). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kembali peranan seniman Jawa Barat pada masa Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949. Hal ini cukup penting mengingat dalam karya-karya sejarah Indonesia, peranan mereka itu masih jarang diungkapkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada historiografi Indonesia, dan dapat menjadi acuan bagi peneliti-peneliti yang berminat pada masalah ini.

 

Abstract

Political and military figures dominated portraits of the struggle for Indonesia independence during 1945-1949. Meanwhile, artists also played quite big role during that period. Unfortunately, due to lack of information, their part was poorly known to public. In fact, they were encouraging people by creating songs, paintings, poems, etc. Their works are publicly conveyed through the radio (RRI) and newspapers. This research aims to reveal the role of West Java’s artists during the struggle for Indonesian independence (1945-1949). To my opinion, it is very important to uncover the story especially because informations concerning it are so poor. The author conducts historical approach, including heuristic, critique, interpretation, and historiography. It is hoped that this would be beneficial to historiography of Indonesia as well as reference for researches on the area.


Keywords


seniman, perjuangan, kemerdekaan, artists, struggle, independence.

Full Text:

PDF

References


Buku

Dirdjosisworo, Sudjono, 1994. Siliwangi dari Masa ke Masa, Edisi ketiga. Bandung: Granesia.

Hastuti, Rita. 1992. Berjuang di Garis Belakang dalam Layar Perak: 90 Tahun Bioskop di

Indonesia, Jakarta: Gramedia Pus-taka Utama. Indonesia Arsip Nasional. 1989. Di bawah Pendudukan Jepang: Kenangan Empat Puluh Orang yang Mengalaminya. Jakarta: ANRI.

Rivai, Mohammad. 1983. Tanpa Pamrih Kupertahankan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia 17-08-1945. Jakarta: Suternasa.

Said, Salim. 1976. Perfilman di Indonesia: Sebuah Tinjauan Historis Sosiologis. Skripsi. Jakarta: Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial Univer-sitas Indonesia.

Sinematik Indonesia. 1979. Apa dan Siapa Orang Film Indonesia 1926, Jakarta: Yayasan Artis Film dan Sinematik Indonesia.

Suratmin, 1995. Peranan Pers pada Masa Revolusi di Jogyakarta 1945-1959, dalam Sejarah Lokal, Kumpulan Makalah Diskusi. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Jarahnitra, Proyek IDSN.

Surat Kabar

Berita Harian, 7 September1946. Pikiran Rakyat. Sabtu 7 Mei 1994 dan Selasa 3 Desember 1996.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i2.139

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License