KERATON KANOMAN DI CIREBON (Sejarah dan Perkembangannya)

Lasmiyati .

Abstract


Abstrak
Keraton merupakan tempat kediaman raja, yang di dalamnya terdapat beberapa bangunan. Di dalam keraton, sultan melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin segala kegiatan politik dan sosial budaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya Keraton Kanoman di Cirebon dan bagaimana perkembangannya. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa Keraton Kanoman didirikan tahun 1510 Saka atau 1588 M oleh Pangeran Muhamad Badrudin Kartawidjaja atau Sultan Anom. Mereka menempati bangunan Witana yaitu bangunan yang pertama kali ditempati oleh Pangeran Cakrabuana ketika berada di Tegal Alang-alang. Pangeran Cakrabuana bekerja sebagai penumbuk rebon. Alat yang digunakan adalah lumpang alu dan pencetak terasi. Kedua alat tersebut disimpan di sebuah cungkup. Keraton Kanoman seperti kota tradisional, yang di dalamnya terdapat alun-alun dengan waringin kurung di tengahnya, pasar, masjid agung dan bangunan lainnya. Keraton Kanoman bukan hanya digambarkan sebagai kota tradisional melainkan juga tempat penyelenggaraan upacara Maulid Nabi, yaitu sebuah upacara yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW.

Abstract
Keraton (palace), in which a king lives, comprises several buildings. The Sultan administers every political and cultural activities inside keraton. This research aims to study the history of the establishment of Keraton Kanoman and its development. The methods covered heuristic, critique, interpretation, and historiography. The informant said that the Keraton was established in 1510 Çaka or 1588 AD by Pangeran (Prince) Muhamad Badrudin Kartawidjaja or Sultan Anom. They occupied Witana building which was first occupied by Pangeran Cakrabuana when he was in Tegal Alang-alang. Like other traditional cities, Keraton Kanoman has a plaza inside with a banyan tree in themiddle, market, great mosque, and other buildings. The Keraton is not only a traditional city, but it functions as a place to carry out ceremony commemorating the birth of Prophet Muhammad.


Keywords


Keraton kanoman, sejarah dan perkembangan, Keraton Kanoman, history and development.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR SUMBER

Buku

Asmar, Teguh, 1975. Sejarah Jawa Barat, dari Pra-Sejarah hingga Masa Penyebaran Agama Islam. Bandung: Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat. Atja, 1972. Tjarita Purwaka Caruban Nagari. Sedjarah Muladjadi Tjirebon. Jakarta: Ikatan Karyawan Museum. Danasasmita, Saleh et al., 1983/1984 Rintisan Penelusuran Masa Silam, Sejarah Jawa Barat, Jilid IV. Bandung: Proyek Penerbitan Sejarah Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I. Daldjoeni, 1986 Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni. Effendi, Khasan, 1994. Pertalian Keluarga Raja-raja Jawa Kulon dengan Keraton Pakungwati, Sunan Gunung Jati Muara Terakhir Keluarga Raja-Raja Jawa Kulon. Bandung: Indra Prahasta. Hadidjah, et al, 2006. Potensi Wisata Budaya Kota Cirebon. Cirebon: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Hadisiswaya. 2009. Keraton Undercover, Penyingkiran Putera Mahkota Asli dalam Perebutan Tahta Keraton Solo. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Kunto, Haryoto. 1992/1993. Riwayat Kota di Tatar Sunda. Bandung: Kerja sama Bappeda- Hexagon. Iskandar, Yoseph. 1997. Sejarah Jawa Barat, Yuganing Rajakawasa. Bandung: Geger Sunten. ---------------------, et al., 2000. Negara Gheng Islam Pakungwati Cirebon. Bandung: Padepokan Sapta Rengga Banjaran. Lubis, Nina Herlina, et.al. 2003. Sejarah Tatar Sunda, Jilid 1. Bandung: Satya Historika.Radjiman. 1984. Sejarah Mataram Kartasura sampai Surakarta Hadiningrat. Solo: Krida. Rochani, Ahmad Hamam. 2008. Babad Cirebon. Cirebon: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. Salana. 1987. Sejarah Carbon, Jilid 1. Cirebon: tanpa penerbit. Santosa, F. Harianto, 2003 Profil Daerah Kabupaten dan Kota, cetakan ke II. Jakarta: Kompas. Soeratman, Darsiti, 1994 Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia. Sujana, 1996 Pelabuhan Cirebon Dahulu dan Sekarang. Makalah Diskusi Ilmiah Cirebon sebagai Bandar Jalur Sutra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sunardjo, Unang, 1983 Meninjau Sepintas Panggung Sejarah Pemerintahan, Kerajaan Cerbon, 1479-1809. Bandung: Tarsito. Suyitno, Anang. 1991. Bunga Rampai Jawa Barat. Bandung: Yayasan Wahana Citra Nusantara. Tim Peneliti Jurusan Sejarah Fak. Sastra Unpad, 1991. Sejarah Cirebon Abad Ketujuh Belas. Bandung: Pemda Tk I Prov. Jabar bekerja sama dengan Fak. Sastra Unpad. Yayasan Mitra Budaya Indonesia. 1982. Cerbon. Jakarta: Sinar Harapan.

Internet

“Keraton Kanoman” dalam http://www.disparbud.jabarprov.go.id, diakses: tanggal 10 September 2012 jam 11.05

“Mengenang Cirebon lewat malam 1 Syuro" dalam http://news.okezone.com, diakses: tanggal 10 September 2012 jam 19.15

“Wulan Sapar (Saparan)” dalam http://carubannagari.blogspot.com, diakses: tanggal 10 Oktober 2012 jam 11.55

“ritual penyucian gamelan sekati” dalam http://kesultanankanoman.blogspot.com, diakses : 23 September 2012

“keraton kanoman gelar tradisi grebeg syawal” dalam http://www.cirebonkota.go.id), diakses : 24 September 2012

Informan

Nama : Chepy Jabatan : Humas Keraton Kanoman Usia : 45 tahun Nama : Ratu Arimbi Jabatan : Sekretaris Keraton Kanoman Usia : 42 tahun Nama : Elang Suhardja Jabatan : Pemandu Keraton Kanoman Usia : 46 tahun




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v5i1.184

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License