PERANAN PEMIMPIN INFORMAL PADA MASYARAKAT GURADOG

Ani Rostiyati

Abstract


Abstrak

Kebergantungan masyarakat pada pemimpin informal yang berperan sebagai  pemimpin adat, sangat tinggi. Hal itu disebabkan warga masyarakat meyakini, bahwa  pemimpin adat mempunyai kemampuan dan kelebihan tertentu. Masyarakat percaya bahwa kehadiran pemimpin adat dapat memberi ketenangan dan harmoni. Ia dapat merepresentasikan masyarakat untuk berhubungan dengan leluhur. Pemimpin adat merupakan mediator antara masyarakat dengan leluhurnya.

Dengan demikian, pemimpin informal/pemimpin adat mempunyai kedudukan dan peran yang penting. Ia bukan sebagai pemimpin adat yang berperan sebagai pemimpin masyarakat dalam hukum adat dan melindungi tradisi leluhur, tetapi juga sebagai figur yang berperan sebagai mediator pemerintah di bidang sosial dan adat. Pemimpin informal dengan peran demikian itu antara lain terdapat pada masyarakat Guradog, Kabupaten Lebak Propinsi Banten.

 

Abstract

       People’s  dependency at informal leader who personating leader of custom, is very high. It is caused by society citizen believe, that leader of custom have certain excess and ability. Society believe that attendance of leader of custom can give harmony and calmness. He can give presentation society to deal with ancestor. Leader of custom represent mediator between society with its ancestor.

       Thereby, informal leader / leader of custom have an important status and role. He is not only as leader of custom who personate leader of society in customary law and protect ancestor tradition but also as figure which personate government mediator in social area and custom. Informal leader with role that way  for example there are at society of Guradog, Regency of Lebak Province of Banten.


Keywords


pemimpin informal, adat-istiadat, informal leader, custom.

Full Text:

PDF

References


Drajat. 1994. “Kampung Pulo”, Akankah tetap lestari?”. Pikiran Rakyat, 11 Desember.

Hoebel, E.A. and Weaver T. 1979. Anthropology and the Human Experience. Fifth Edition. New York: Mc Graw-Hill.

Hofsteede. 1977. Peranan Pemimpin Informal dari Sosiologis. Makalah pada ceramah mengenai “Peranan Sosial Pemim-pin Informal dalam Kehidupan Bernegara. Bandung: Fakultas Sospol UNPAD.

Indonesia. Depdikbud. 1990. Eksistensi Lembaga Adat Kampung Pulo. Bandung: Proyek Penelitian Terhadap Eksistensi Lembaga Adat Pemerintah Propinsi Daerah Tk. I Jawa Barat.

Koentjaraningrat. 1977. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Panitia Kamus Lembaga Basa dan Sastra Sunda. 1980. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung: Tarate.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v1i2.249

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License