HARI JADI KOTA JAKARTA

Heru Erwantoro

Abstract


Abstrak

Sejak tahun 1956, tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Jakarta. Ironisnya, sejak itu pula, penetapan itu menjadi polemik di antara para ahli sejarah dan pengamat sejarah. Pada konteks inilah, penelitian sejarah dapat mencarikan solusi untuk mengakhiri kontroversi yang berkepanjangan.

Melalui penelitian sejarah ini, dilakukan beberapa langkah yang meliputi: (1) penelusuran literatur untuk mendapatkan data baru yang dapat dijadikan fakta baru, (2) Mengkaji kembali pendapat para ahli agar dapat diketahui akar permasalahan dari kontroversi yang selama ini terjadi, (3) dilakukan intrerpretasi baru. Dari penelitian sejarah ini, akhirnya, dapat ditemukan akar permasalahan yang sebenarnya dan dapat dicarikan solusi untuk mengakhiri kontroversi yang berkepanjangan. 

 

Abstract

Since 1956, June 22nd was celebrated as Jakarta City’s birthday. Ironically, since the beginning this matter still on dispute between the history exprets and history observer. On this context, an history research is expected to give a solution to end this prolonged controversy.

Throught this history research, there are some steps to do i.a. (1) literature investigation to get new data for proofing as new facts, (2) re-study the experts’ opinion as a root of controversy, (3) choose a theory which could explain the problem, (4) get the new interpretation done. From that history research, finally there will be a real source of problem and the final solution to end this prolonged controversy.


Keywords


Hari Jadi Kota, remembered history, invented history, recovered history, history base agreement, City’s birthday, remembered history, invented history, recovered history, history base agreement.

Full Text:

PDF

References


Abdullah,Taufik. 2005. “Sekitar Penentuan Hari Jadi Unit Administratif: Sekadar Sumbangan Pemikiran”. Makalah Disampai-kan dalam Seminar Sejarah Kaji Ulang Hari Jadi Majalengka. Diselenggarakan oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka pada tanggal 30 Agustus 2005.

Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Atja dan Saleh Danasasmita. 1981. Carita Parahiyangan. Bandung: Proyek Pengembangan Permusiuman Jawa Barat.

Ayatrohaedi. 2005. Sundakala: Cuplikan Sejarah Sunda Berdasarkan Naskah-naskah Wangsakerta Cirebon. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Danasasmita, Saleh. 2003. Nyukcruk Sajarah Pakuan Pajajaran jeung Prabu Siliwangi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Danasasmita, Saleh, et.al. 1983/1984. Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat. Jilid. 2. Bandung: Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat, Pemerintah Propinsi Tingkat I JawaBarat.

Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi Jakarta. 2003. Jakarta Kota Juang. Jakarta: Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi Jakarta.

Ekadjati, Edi.S. 1976. Babad Cirebon: Edisi Brandes; Tinjauan Sastra dan Sejarah. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Haris, Tawalinuddin. 2007. Kota dan Masyarakat Jakarta: Dari Kota Tradisional ke Kota Kolonial (Abad XVI – XVIII). Jakarta: Penerbit Wedatama Widya.

Leirissa,R.Z. 2001.“Dari Sunda Kelapa Ke Jayakarta” dalam Beberapa Segi Sejarah Masyarakat Budaya Jakarta. Jakarta: Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran.

Muljana, Slamet. 1980. Dari Holotan ke Jakarta. Jakarta: Yayasan Idayu.

Rahardjo, Supratikno. 1997. Sunda Kalapa sebagai Bandar di Jalur Sutra. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sedyawati, Edi, et.al.. 1986/1987. Sejarah Kota Jakarta 1950-1980. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.

Suherman, Yuyus. 1995. Sejarah Perintisan Penyebaran Islam di Tatar Sunda (Jawa Barat). Bandung: Penerbit Pustaka.

Sunardjo, RH Unang. 1983. Meninjau Sepintas Panggung Sejarah Kerajaan Cirebon. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sukanto. 1954. Dari Djakarta ke Jayakarta: Sedjarah Ibukota Kita. Jakarta: TP.

Surjomihardjo, Abdurrachman. 1999/ 2000. Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Cetakan ke-4. Jakarta: Dinas Musium dan Pemugaran Propinsi Jakarta.

Susanto, Djulianto. “Mengapa 22 Juni 1527 Ditetapkan sebagai Hari Lahir Jakarta? Kompas, Selasa 13 Juni 2006.

Suwarno, Edi. “Perspektif Budaya: Cabdrasengkala” dalam Majalah Kebudayaan No. 16. Tahun. VIII. 1998/1999. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suwendi Montana, “Informasi Kesejarah-an tentang Banten” dalam Majalah Kebudayaan No. 6. Tahun. III. 1993/1994. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

-------, “Siapa yang Dimaksud dengan Pate Quedir oleh Tom Pires” dalam Majalah Kebudayaan No. 9. Tahun V. 1995/1996. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

The Liang Gie. 1958. Sedjarah Pemerintahan Kota Djakarta. Djakarta: TP.

Tjandrasasmita, Uka. 2001. Sejarah Jakarta: Dari Zaman Prasejarah sampai Batavia Tahun 1750. Jakarta: Pemerintah Propinsi Khusus Ibukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran.

Vlekke, Bernard H.M. 2008. Nusantara: Sejarah Indonesia; diterjemahkan dari judul asli “Nusantara: A History of Indonesia” oleh Samsudin Berlian. Jakarta: Gramedia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v1i3.250

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License