PERKEMBANGAN KESENIAN GONDANG DI KECAMATAN PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA

Enden Irma R.

Abstract


Abstrak

Jawa Barat, salah satu provinsi di Indonesia yang cukup kaya dengan kesenian tradisional dengan berbagai bentuk dan jenisnya. Salah satu kesenian tersebut adalah Seni Tradisional Gondang yang tetap terpelihara keberadaannya di wilayah Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.

Secara historis, Seni Gondang dikembangkan di daerah Jawa Barat       oleh para le-luhur pesyiar agama Islam. Salah satu contoh dari tokoh tersebut adalah Kangjeng Syeh Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Bentuk seni ini digunakan sebagai alat untuk menyebarkan agama Isam  di daerah Jawa Barat.

Pola pertunjukan Kesenian Gondang dari dahulu sampai sekarang sudah banyak mengalami perubahan. Pada mulanya pertunjukan Kesenian Gondang hanya menggunakan lisung dan halu serta pakaian yang dikenakan oleh para pemainnya pun sangat sederhana dan tidak disertai dengan gerak tari lainnya. Adapun pada saat ini Kesenian Gondang itu selain ada penambahan waditra (alat),  juga pakaian para pemainnya pun dikemas lebih menarik disertai dengan gerak tari yang indah.

 

Abstract

West Java is one Provinces in Indonesia which is rich of traditional arts with various kinds and shapes. One of the arts is traditional Gondang which is still preserved in Pagerageung Sub District of  Tasikmalaya in West Java.

Historically, the art was developed by Moslem ancestors in West Java. One of the example is Geat Syech Syarif Hidayatullah or mostly well known as Sunan Gunung Jati. Such kind of art is used to spray Islam in West Java.

The pattern of Gondang art is changing most of the time. To begin with, Gondang show was only using lisung and halu. Beside, the players use very asample cloth and without any movments. But at the present time, there are some additional tools, and the players used interesting clothes and danced beautifully.  


Keywords


Gondang, seni tradisional, Pagerageung, Gondang, traditional art, Pagerageung.

Full Text:

PDF

References


Atja. 1970. Tjarita Ratu Pakuan. Bandung: Lembaga Bahasa dan Sejarah.

___. 1973. Siksa Kanda Ng Karesian. Bandung: Lembaga Kebudayaan Unpad.

___. 1986. Tjarita Parahijangan. Bandung: Jajasan Kebudayaan Nusalarang.

Ayatrohaedi. 1975. “Sanghyang Siksa”. Bulletin Yaperma, 8, 11, Agustus. Jakarta: Yayasan Perpustakaan Nasional.

Danasasmita, Saleh. 1973. “Latar Belakang Sosial Sejarah Kuno Jawa Barat” Sejarah Jawa Barat. Bandung: Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.

____. 1973. Ya Nu Nyusuk Na Pakuan. Bandung: Lembaga Kebudayaan Universitas Padjadjaran.

Djamaris, Edawar. 1977. “Filologi dan Cara Kerja Peneliti Filolog” Bahasa dan Sastra, III, I: 20-23.

Ekadjati, S, Edi (ed). 1984. Masyarakat Sunda dan Ke-budayaannya. Jakarta: Girimukti Pasaka.

Koentjaraningrat (Ed). 1985. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Jambatan.

Kusmayati, Yetty. H, et al. 1979. Sastra Lisan Sunda Mite, Fable, dan Legenda. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

____. 1985. Naskah Sunda Lama di Kabupaten Cianjur. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sariyun,Yugo et al.1991. Nilai Budaya dalam Permainan Rakyat Jawa Barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sediawati, Edi & Sapardi Djoko Damono. 1983. Seni dalam Masyarakat Indonesia, Bunga Rampai. Jakarta: Gramedia.

Suhamihardja, A. Suhandi. 1986. Pola Hidup Masyarakat Indonesia. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v1i3.257

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License