NASKAH BETAWI: SKRIPTORIUM DAN DEKORASI NASKAH

Mu'jizah Mu'jizah

Abstract


Betawi pada abad ke-19 menjadi tempat penyalinan naskah atau skriptorium. Naskah disalin di lembaga pemerintah dan di beberapa kampung oleh masyarakat. Banyaknya naskah tersebut membuktikan bahwa intelektualitas masyarakat Betawi sudah tinggi. Naskah-naskah yang disalin masyarakat memiliki keunikan, terutama banyaknya dekorasi naskah berupa iluminasi, ilustrasi, dan kaligrafi. Dekorasi atau hiasan tersebut disesuaikan dengan jenis cerita. Dalam makalah ini dibahas skriptorium naskah Betawi dengan kekayaan naskahnya, pengarang dan penyalin, serta keberagaman dekorasi dalam bentuk iluminasi dan ilustrasi yang menjadi keunikan naskah Betawi. Metode kodikologi digunakan untuk membahas skriptorium dan dekorasi naskah Betawi. Dari pembahasan ini ditemukan bahwa pada abad ke-19 di Betawi banyak diproduksi naskah. Naskah yang disalin bukan hanya oleh Pemerintah Hindia-Belanda yang digunakan sebagai bahan pelajaran bagi para pejabat yang akan ditugasi ke Hindia-Belanda, melainkan oleh masyarakat yang naskahnya disewakan. Dekorasi berupa iluminasi dan ilustrasi  berfungsi sebagai hiasan untuk menarik minat pembaca. Kesimpulannya bahwa Betawi sebagai skriptorium naskah pada masa lalu memperlihatkan dinamika intelektualitas masyarakatnya yang banyak memproduksi naskah untuk bahan bacaan masyarakat.

 

In the 19th century, Betawi became a scriptorium, place of writing manuscripts. The manuscripts copied in government agencies and in some vilages by community. The manuscripts consists of many genres. The large numbers of the manuscript prove that the community in Betawi was already high intellect. The manuscript from Betawi which was copied by scribes and has uniqueness. There are the large numbers of manuscripts was decorated by illumination, illustration, and calligraphy. An ornament is depends on a kind of story. In this paper we want to discussed, Betawi as a place of copied or scriptorium with riches of manuscripts, author and scribes, and the diversity of decorations like ilumination, illustration, and challigraphy as a uniquenessof of Betawi manuscript. Codicologi methods used to discuss of scriptorium, illumination, and illustration of the manuscripts. From discussion we found that Betawi has many scribes. In the government of Holland-Indies manuscript copied by scribes, they paid for writing manuscripts which was used as a lesson to officials will be assigned to Holland-Indies. Manucripts belong to the community was leased for many reader. The manuscripts decorated by illumination and illustration. It serves to attract the readers. The conclusion is scriptorium of Batawi manuscript in the past showed the intellectuality of Betawi people many producing manuscripts for materials reading.


Keywords


skriptorium, iluminasi, iluminasi, dan persewaan naskah

Full Text:

PDF

References


Jurnal, Tesis dan Disertasi

Chambert-Loir, Henri. 1984.

"Muhammad Bakir: A Batavian Scribe and Author in the Nineteenth Century" dalam Jurnal RIMA 18:44--72.

Kramadibrata, Dewaki. 1981.

“Lakon Jaka Sukara: Suntingan Teks dan Analisis Alur, Tokoh, Tema, dan Amanat.” Jakarta: Skripsi Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Kramadibrata, Dewaki. 1991.

“Hikayat Sempura Jawa: Cerita Wayang Melayu Kreasi Muhammad Bakir. Jakarta: Tesis Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Mu’jizah. 2016.

“The Puppet Illustration in Hikayat Purusara” dalam Internasional Conference ASEASUK. 16—18 September 2016.

Saktimulya, Sri Ratna. 1996.

“Fungsi Wedana Renggan dalam Sestradisuhul”. Tesis Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Widayati, Umi. 1996.

“Seribu Dongeng Suntingan Teks disertai Analisis Struktur”. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia

Zuriati. 2013.

Azimat Minangkabau Kritik Teks dan Edisi Kritis. Disertasi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Buku

Arsip Nasional Republik Indonesia. 1973. Ikhtisar Keadaan Politik Hindia-Belanda Tahun 1839—1845. Jakarta.

Braginsky, V.I & M.A. Boldyreva. 1989.

Naskah Melayu di Leningrad. Kuala Lumpur: Institut Bahasa dan Kebudayaan Melayu. Universitas Kebangsaan Melayu.

Chambert-Loir, Henri. 1987.

"Hikayat Nakhosa Asyik Jalan Lain ke Roman". Dalam H.B. Jassin 70 Tahun. Jalarta: Gramedia.

________. 2009.

Hikayat Nakhoda Asyik, Hikayat Merpati Perak.Jakarta: EFEO-Perpustakaan Nasional.

________ dan Dewaki Kramadibrata. 2013. Katalog Naskah Pecenongan. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Gallop, Annabel dan Ben Arps. 1991.

Golden Letters. Jakarta: Yayasan Obor.

Gallop, Annabel. 1994.

The Legacy of Malay Letters, Warisan Warkah Melayu. London: British Library.

Grabar, Oleg.1984.

The Illustration of the Maqammat. Chicago: The University of Chicago Press.

Hermans, M.M. dan Gerda C. Huisman. 1979. "De Descriptione Codicum". Groningen: Vakgroep Mediaevistiek Rijksuniversiteit.

McGlynn, John H. dkk. 1996.

Illuminations: The Writing Traditions of Indonesia. Jakarta:Yayasan Lontar.

Meredith-Owens. 1973.

Persian Illustrated Manuscripts. Oxford: Vivian Ridler.

Mu’jizah. 1992

“Illumination and Ilustration om Malay Manuscripts Collected National Library of Indonesia”. Workshop Codicology di Leiden, Belanda. Tahun 1992.

________. 1995.

Hikayat Nakhoda Asyik. Jakarta: Pusat Bahasa.

Mu’jizah, Sri Sayekti, dan Zaenal Hakim. 2000. Pemaknaan Tiga Karya Muhammad Bakir. Jakarta: Pusat Bahasa.

Mu’jizah. 2006.

Martabat Tujuh: Edisi Teks dan Pemaknaan Tanda serta Simbol. Jakarta: Djambatan.

________. 2009.

Iluminasi Surat Raja-Raja Melayu Abad ke-18 dan Abad ke-19. Jakarta: KPG-EFEO.

________. 2013.

Skriptorium dalam Naskah Riau. Yogyakarta: Diandra.

________. 2014.

“Raja Ali Haji: Sisi Lain dalam Kepengarangannya". dalam Sejarah Perjuangan Raja Ali Haji. Tanjungpinang: Pemerintah Kota.

________. 2017.

“Menelusuri Proses Kreatif Muhammad Bakir” dalam Kumpulan Karangan “Jejak Pengarang dalam Sastra Indonesia”. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Mulyadi, Sri Wulan Rujiati. 1974.

Kodikologi Melayu. Jakarta: FSUI.

Nasr, Hoessein. 1976.

Islamic Science an Illustrated Study. London: World of Islam Festival.

Saktimulya, Sri Ratna. 2016.

Naskah-Naskah Skriptorium Pakualaman Periode Paku Alam II (1830—1856). Jakarta: KPG- EFEO.

Rawson, Jessica. 1984.

Chinese Ornament: the Lotus and the Dragon. London: British Museum.

Rukmi, Maria Indra. 1997.

Penyalinan Naskah Betawi Algemeene Sekretarie. Jakarta: FSUI.

Van der Molen, Willem. 1993.

"Malay Greetings from Madura" dalam Jurnal Bijdragen Tot de Taal-, Land-en Volkenkunde (BKI). Deel 149, 1993.




DOI: http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v10i2.365

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Patanjala Indexed by :

patanjala google schoolar 

ISSN: 2085-9937 (print)
ISSN: 2598-1242 (online)

 

Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

 Image and video hosting by TinyPicCreative Commons License